POJOKNEGERI.COM - Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil sigi terkait elektabilitas calon presiden (capres) maupun wakil presiden (cawapres).
Publikasi lembaga survei tersebut menunjukkan adanya dinamika elektabilitas para kandidat pasca debat, meskipun kalau dilihat secara detail, survei-survei tersebut cenderung menunjukkan bahwa peluang Pilpres 2024 2 putaran masih terbuka lebar.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, misalnya, elektabilitas pasangan capres dan cawapres yang didukung oleh mayoritas koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo, terus menunjukkan kenaikan.
Meski naik, elektabilitas Prabowo-Gibran belum mampu menembus angka 50 persen.
Elektabilitas Prabowo-Gibran tercatat hanya sebesar 43,7 persen versi Centre For Strategic and International Studies (CSIS) dan 46,7 persen versi Indikator Politik.
Prabowo-Gibran unggul jauh dibandingkan dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Adapun, Anies-Munaimin atau AMIN berada di posisi runner up versi CSIS dengan angka sebanyak 26,1 persen, Ganjar-Mahfud hanya di angka 19,4 persen.
Sebaliknya, elektabilitas Ganjar-Mahfud berada di peringkat kedua versi Indikator Politik dengan angka 24,5 persen, Anies-Muhaimin 21 persen.
Hasil sigi dua lembaga survei tersebut mengonfirmasi bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran masih kokoh di peringat pertama.
Sedangkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud bersaing memperebutkan peringkat kedua.
Kendati demikian, hasil survei CSIS dan Indikator Politik itu menegaskan bahwa jika Pemilihan Presiden alias Pilpres berlangsung pada periode survei dilakukan, kecil kemungkinan berlangsung satu putaran.
Berikut ulasan lengkap survei-survei terbaru?
Indikator Politik
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa berdasarkan survei nasional 23—24 Desember 2023 menunjukkan bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo-Gibran jika Pemilu dilakukan hari ini meraup suara hingga 46,7%.
Burhanuddin pun memerinci bahwa untuk di posisi kedua ditempati oleh Ganjar Prabowo/Mahfud MD yang mendapatkan suara hingga 24,5% dan disusul oleh Anies Baswedan/Muhaimin Iskandar di 21%.
Adapun, pemilih yang tidak menjawab mencapai 7,8% Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa secara tren hasil suara yang ditorehkan Prabowo/Gibran terus mengalami tren positif.
Misalnya, pada Oktober 2023 keduanya mencapai suara di 35,9%, kemudian November di 45%, lalu pada 3—5 Desember berada di angka 45,6% dan pada 23—24 Desember di angka 46,7%.
Hasil berbeda justru dialami oleh Ganjar/Mahfud yang mengalami tren penurunan sejak Oktober di 26,1% kemudian pada November di 23,3%, selanjutnya pada 3—5 Desember sedikit mengalami kenaikan di angka 23,6% dan kembali meningkat pada 23—24 Desember di angka 24,5%.
Untuk Anies/Imin justru mengalami tren yang stagnan lantaran pada Oktober di 19,6% kemudian pada November hingga 3—5 Desember berada di 23,3% dan kembali menurun pada 23—24 Desember di angka 21%.
CSIS
Center for Strategi and International Studies (CSIS) menunjukkan elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menjadi yang tertinggi.
Sementara, elektabilitas paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar lebih tinggi dari paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Survei CSIS ini menanyakan kepada responden, jika pilpres diadakan sekarang maka siapa paslon yang akan dipilih.
Hasilnya, Prabowo-Gibran memperoleh 43,7% suara.
Sementara itu, Anies-Imin tertinggal cukup jauh di peringkat kedua dengan 26,1% suara.
Sementara Ganjar-Mahfud berada di peringkat ketiga alias terakhir dengan 19,4% suara.
Sedangkan, yang belum menentukan pilihan dan tidak jawab ada 10,9%.
CSIS juga menanyakan kepada responden soal kemantapan menentukan pilihan. Hasilnya, 75,2% sudah mantap; sedangkan 24,8% masih bimbang atau belum mantap.
Oleh sebab itu, Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes menyimpulkan peluang satu atau dua putaran Pilpres 2024 masih sama-sama terbuka.
Menurutnya, semua paslon masih peluang sebab swing voters (pemilih yang masih bimbang) masih cenderung tinggi.
TPN Ganjar Mahfud
Adapun, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud merilis hasil survei internal elektabilitas pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2024 pasca-debat kedua Pilpres 2024 pada akhir pekan lalu.
Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, menjelaskan survei internal ini didapatkan dari analisis triangulasi data survei konvensional, data focus group discussion (FGD) yang mereka gelar di puluhan kota, dan data analisis media.
Hasilnya, elektabilitas pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD membaik.
Survei internal TPN 7 hari yang lalu, elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 35%.
Sementara kini, elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 37%.
Sementara, elektabilitas pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming pada 7 hari lalu sebesar 42,6%. Kini, menjadi 41,1% (turun 1,5%).
Sedangkan, elektabilitas pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada 7 hari lalu sebesar 22%.
Oleh sebab itu, TPN Ganjar-Mahfud meyakini Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran.
Dalam putaran kedua itu, diyakini yang akan bertarung yaitu Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.
Litbang Kompas
Sementara itu, survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) akhirnya menyalip Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka masih tak tergoyahkan oleh dua paslon di atas dengan 39,3% suara.
Paslon AMIN tercatat meraup 16,7% suara, mengungguli Ganjar-Mahfud yang hanya memperoleh 15,3% suara.
Sayangnya, pemilih yang masih bimbang (undecidedvoters) mencapai termasuk tinggi yakni 28,7%.
Persaingan ketat juga tercermin dari elektabilitas capres.
Survei Kompas menemukan elektabilitas Prabowo tembus hingga 39,7%, sedangkan Anies dan Ganjar bersaing ketat dengan jarak hanya sekitar 0,6% atau antara 17,4% dan 18,0%.
Di sisi lain, survei elektabilitas cawapres juga menemukan bahwa pendamping Prabowo, Gibran menikmati elektabilitas tertinggi yakni 37,3%.
Elektabilitas putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu lalu disusul oleh Mahfud sebesar 21,6% dan Muhaimin atau Cak Imin 12,7%.
Adapun, survei terkini Kompas dilakukan secara tatap muka pada 29 November-4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Indonesia Political Opinion (IPO)
Hasil terkini survei IPO menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud bontot dengan perolehan 20,8%.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Gibran teratas dengan perolehan 36,9%, dan Anies-Muhaimin 24,0% dan sisanya tidak menjawab, rahasia, dan pilihan lainnya.
Survei IPO dilakukan sejak 1 Januari hingga 7 Januari 2024 terhadap 1.200 responden dengan kriteria telah memiliki hak pilih atau berusia di atas 17 tahun.
Indonesia Polling Stations (IPS)
Survei terbaru IPS ini dilakukan pada periode 7-13 Januari 2024 di 38 provinsi dengan total 1.220 responden.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak bertingkat atau multistage random sampling.
Dalam survei, responden diberi pertanyaan 'Ketika kami tanyakan, jika saat ini dilaksanakan pemilihan presiden wakil presiden, siapakah yang akan ibu, bapak atau saudara pilih?'
Peneliti Indonesia Polling Stations (IPS) Alfin Sugianto mengatakan sebanyak 51,8 persen responden memilih pasangan Prabowo-Gibran.
Sedangkan Anies-Cak Imin (AMIN) mendapatkan 21,3 persen dan Ganjar Mahfud 19,2 persen.
Alfin menilai, menurunnya elektabilitas AMIN dan Ganjar-Mahfud lantaran melakukan penyerangan ke kandidat lain dalam debat capres 7 Januari lalu.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Gibran disebut semakin naik.
Prabowo-Gibran 51,8%
Anies-Muhaimin 21,3%
Ganjar-Mahfud 19,2%
Undicided 7,7%. (redaksi)