POJOKNEGERI.COM - Tidak lama lagi Indonesia akan memiliki perusahaan tembaga terbesar di dunia.
Saat ini, PT Freeport Indonesia (PTFI) tengah membangun fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur.
Smelter tembaga tersebut dikabarkan akan menjadi smelter tembaga single line terbesar di dunia.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyebutkan bahwa smelter single line ini merupakan smelter yang hanya menggunakan satu jalur produksi.
"Ini smelter tembaga single line terbesar di dunia yang sedang dibangun. Single line itu adalah satu jalur, ada beberapa yang lebih besar tapi dia ada 2-3 jalur. Ini (smelter tembaga PTFI) single line terbesar di dunia, yang ke dua ada 1,6 juta ton itu ada di China," ungkapnya, Rabu (18/01/2023), dilansir dari CNBC Indonesia.
Tony menyebutkan bahwa smelter teranyar milik PTFI ini dapat menampung pengolahan konsentrat tembaga hingga 1,7 juta ton per tahun.
Dia menyebutkan dari kapasitas input sebanyak 1,7 ton tembaga itu menghasilkan 600 ribu katoda tembaga.
Selain itu, smelter ini juga akan menghasilkan 35-50 ton emas dan 100-150 ton perak per tahun.
"Yang ini 1,7 juta ton konsentrat dan hasilnya 600 ribu ton katoda tembaga," ucapnya.
Dia menyatakan, nantinya smelter tembaga milik PTFI akan memiliki total kapasitas input sebesar 2 juta ton.
Hal tersebut sesuai dengan komitmen perusahaan kepada pemerintah dalam program hilirisasi bahan tambang.
"Ini adalah komitmen kami terhadap pemerintah sebagai bagian dari IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) bahwa kami akan membangun smelter lagi dengan total kapasitas 2 juta ton," tandasnya.
Hingga 2022, Freeport sudah menghabiskan biaya senilai US$ 1,6 miliar atau setara dengan Rp 24 triliun (asumsi kurs Rp 15.029 per US$) dari total biaya yang akan dikeluarkan sebesar US$ 3 miliar atau sekitar Rp 45 triliun.
Tony menyebutkan bahwa PTFI menargetkan smelter barunya itu akan mulai beroperasi pada Mei 2024.
Proses konstruksi fisik smelter tembaga barunya ini menurutnya ditargetkan bisa selesai pada akhir 2023 mendatang.
Seperti diketahui, awal pembangunan smelter baru Freeport ini dilakukan pada Oktober 2021 lalu yang juga turut disaksikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Saat ini PTFI juga telah memiliki satu smelter yang telah beroperasi - juga berlokasi di Gresik.
Perusahaan bekerja sama dengan Mitsubishi membentuk PT Smelting.
PT Smelting yang telah dibangun sejak 1996 lalu memproduksikan 300 ribu ton katoda tembaga dari hasil olahan sekitar 1 juta ton konsentrat tembaga per tahunnya.
Adapun kepemilikan saham PTFI di PT Smelting saat ini baru sebesar 40%.
Namun demikian, perusahaan berencana untuk menambah kepemilikan saham menjadi 66%.
Penambahan saham ini karena PT Smelting kini juga dalam proses ekspansi atau peningkatan kapasitas.
Adapun peningkatan kapasitas di smelter yang telah ada tersebut direncanakan akan naik 30% atau sekitar 300 ribu ton konsentrat per tahun.
Dengan demikian, kapasitas pengolahan konsentrat tembaga PT Smelting akan naik menjadi 1,3 juta ton dari saat ini 1 juta ton per tahun.
(redaksi)