Minggu, 23 Februari 2025

Internasional

Tolak Rencana Trump, Erdogan: Gaza Adalah Milik Palestina

Senin, 10 Februari 2025 12:23

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan

POJOKNEGERI.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, kembali menunjukkan komitmen kuat negaranya terhadap Palestina.

Dalam sebuah konferensi pers di Bandara Istanbul pada 10 Februari 2025, Erdogan dengan tegas menanggapi rencana kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang berusaha mengusir warga Palestina dari tanah mereka.

Erdogan menekankan bahwa tidak ada kekuatan yang dapat menggusur rakyat Gaza dari tanah air mereka yang sudah ada selama ribuan tahun.

"Tidak seorang pun memiliki kekuatan untuk mengusir orang-orang Gaza dari tanah air abadi mereka yang telah ada selama ribuan tahun," katanya dalam konferensi pers larut malam di bandara Istanbul sebelum terbang ke Malaysia, seperti dilansir AFP, Senin (10/2/2025).

Erdogan, menyuarakan solidaritas penuh terhadap perjuangan rakyat Palestina yang menghadapi tantangan berat akibat konflik berkepanjangan.

"Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur adalah milik Palestina."

Sebelumnya, pernyataan mengejutkan datang dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang mengatakan bahwa AS akan mengambil alih Jalur Gaza, sebuah wilayah yang selama ini menjadi pusat ketegangan antara Palestina dan Israel.

Hal ini dikatakannya saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih setelah pembicaraan dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengenai konflik negara itu dengan Hamas.

"AS akan mengambil alih Jalur Gaza,"  kata Trump, dikutip Rabu (5/2/2025).

Trump mengklaim warga Palestina akan "dengan senang hati" meninggalkan tanah air mereka di Jalur Gaza yang dilanda perang, dan tinggal di tempat lainnya jika diberi pilihan.

"Kami akan melakukan pekerjaan... Kami akan memilikinya. Saya pikir mereka akan senang," sebutnya, merujuk pada warga Palestina di Jalur Gaza.

Trump mengungkapkan bahwa Amerika Serikat siap untuk bertanggung jawab atas Gaza, termasuk membongkar bom berbahaya dan senjata lainnya yang ada di sana.

"Dan (kami) akan bertanggung jawab untuk membongkar semua 'bom berbahaya' yang belum meledak dan senjata lainnya di situs ini," ujarnya.

(*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
pojokhiburan