POJOKNEGERI.COM - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Kurniawan membuka secara resmi Festival Budaya dan Literasi yang diselenggarakan oleh Tirtonegoro Foundation.
Acara ini dilaksanakan di Taman Budaya, Jalan Kemakmuran Samarinda pada Sabtu (15/6/2024).
Pembukaan acara tersebut dilakukan dengan pemukulan Gong oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur untuk menandai momentum penting dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah telah dibuka.
"Dengan bangga kami menginisiasi kegiatan ini bersama Tirtonegoro Foundation untuk mempromosikan literasi dan seni budaya di Kalimantan Timur, khususnya kepada generasi muda tujuan kami adalah agar mereka dapat memahami, merawat, dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia, terutama yang ada di Kalimantan Timur," ujar Kurniawan.
Festival ini tidak hanya menjadi ajang perayaan seni dan budaya, tetapi juga sebuah platform untuk mendorong inovasi di kalangan pemuda.
Rahmad Azazi Rhomantoro, Pendiri Tirtonegoro Foundation, menjelaskan bahwa acara ini melibatkan beragam kegiatan seperti seleksi pemuda inovatif, pertunjukan seni mulai dari tari hingga teater, screening film, serta pameran karya.
"Puncak acara malam ini akan ditandai dengan penghargaan kepada lima pemuda inovatif terpilih di Kalimantan Timur yang telah berkontribusi dengan inovasi terbarukan untuk mendukung keberlanjutan," kata Azazi.
Peserta festival berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Timur seperti Bontang, Balikpapan, PPU, Paser, serta tujuh kabupaten/kota lainnya. Keterlibatan seniman lokal seperti Anugerah dan Eko Handayani dari Kamar Kreatif, serta inisiatif seperti Taman Baca Masyarakat Kaltim dan Perpustakaan Keliling, turut memberikan warna dan nilai tambah pada festival ini.
"Dengan adanya ruang seperti ini, kami berharap masyarakat dapat lebih mengenal dan mengapresiasi seni dan budaya yang ada di Kalimantan Timur. Pemuda diharapkan memiliki jiwa seni dan kebudayaan yang kuat sehingga mampu menjadi agen perubahan dalam membangun kehidupan seni dan budaya yang lebih berkualitas di daerah," harapnya.
(tim Pojoknegeri)