POJOKNEGERI.COM - Satu prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT meninggal dunia dalam penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di wilayah Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan pada Sabtu 15 April 2023 lalu.
Satgas Yonif R 321/GT diketahui merupakan pasukan yang diberi tugas untuk menyelamatkan pilot Susi Air Kapten Philips Mehrtens yang disandera KKB sejak awal Februari lalu.
Untuk prajutir TNI yang meninggal dunia itu, adalah Pratu Miftahul Arifin.
Lantas, apa saja informasi terkait mengenai tewasnya pasukan TNI dari Satgas Yonif R321/GT itu?
1. Diserang saat menyisir area penyandera
Disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono, gugurnya prajurit bernama Pratu Miftahul Arifin berkaitan dengan operasi penyelamatan pilot Susi Air yang disandera KKB.
Saat itu, Satgas mencoba untuk menyisir dan mendekati posisi para penyandera. Lalu, ada serangan dari KKB.
Pratu Ilham dilaporkan terjatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 15 meter. Kemudian, ketika Pratu Arifin sedang dievakuasi, tiba-tiba KKB kembali menembak personel TNI lainnya.
"Satu (prajurit) terjatuh di kedalaman 15 meter. Dan ketika mencoba untuk menolong, mendapatkan serangan ulang," kata Julius di Mabes TNI, Jakarta Timur, Minggu.
2. Operasi penyelamatan pilot Susi Air terkendala cuaca
Julius mengatakan aparat telah mengetahui lokasi KKB yang menyandera pilot Susi Air Kapten Philips.
Saat ini, ia menyebut operasi penyelamatan pilot itu sudah mengerucut. Namun operasi terkendala cuaca.
"Yang paling menyulitkan dalam operasi ini adalah cuaca. Kondisi pilot sudah diketahui areanya. Operasinya sudah semakin mengerucut dan terfokus. Jadi cuaca, dan ini sangat tidak menentu di Papua," kata Julius.
3. Operasi tetap dijalankan
Julius mengatakan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan melakukan evaluasi operasi penyelamatan pilot Susi Air usai tewasnya Pratu Arifin.
"Operasi tetap kita jalankan. Dalam waktu dekat Panglima TNI akan melakukan evaluasi yang mendalam berkaitan dengan peristiwa ini," katanya.
Ia mengatakan TNI tidak akan mundur menjaga kedaulatan, apalagi di Papua. Julius menyebut Panglima TNI memerintahkan kepada jajaran untuk tidak ragu-ragu ambil tindakan.
"TNI sebagai patriot NKRI tidak pernah mundur sejengkal pun untuk menjaga kedaulatan dan itu masih konsisten dilaksanakan di Papua. Panglima TNI dengan tegas menyampaikan untuk ambil tindakan, jangan ragu-ragu," katanya.