POJOKNEGERI.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus mengupayakan penurunan angka stunting di Kota Tepian.
Diketahui Pemkot Samarinda telah menargetkan angka stunting di Ibu Kota Kalimantan Timur (Kaltim) turun hingga 11 persen ditahun 2024 mendatang.
Dalam memerangi stunting Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda mendorong keterlibatan 90 persen Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam penanganan.
Hal ini diungkapkan Kepala Sub Koordinator Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Kota Samarinda Rudy Agus Riyanto.
Ia mengatakan keterlibatan OPD khususnya untuk menyediakan sanitasi yang baik, ketersediaan air bersih, dan pengelolaan sampah.
“Karena 3 hal tersebut adalah hal penting yang berperan besar dalam penurunan angka stunting,” ungkapnya.
Terkait pembagian tugas antar OPD Rudy katakan bahwa akan berjalan sesuai dengan bidangnya dan akan dikoordinasikan melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Misal pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda yang harus fokus pada perbaikan drainase sampai ke gang-gang agar tidak mempengaruhi kesehatan warga.
“Drainase yang terhambat akan berdampak pada penyebaran penyakit yang cepat sehingga pada jangka panjangnya berpengaruh pada pertumbuhan anak,” ungkapnya.
Pasalnya kata Rudy ketika anak mengonsumsi air kotor secara langsung maka akan terjadi peradangan usus halus atau inflamasi sehingga sebanyak apa pun gizi yang dikonsumsi tidak akan terserap dengan baik.
“Bahayanya jauh lebih besar dibanding diare, maka harus diselesaikan dulu peradangan ususnya baru bisa mengintervensi dengan asupan makanan bergizi,” sambungnya.
(Adverorial)