POJOKNEGERI.COM - Kasus hilangnya nyawa seorang pria di Samarinda, yakni M Fadillah menimbulkan banyak pertanyan terkait pelaku.
Pasalnya, sang pelaku, yakni Bambang memiliki hubungan keluarga dengan korban.
Hal lain yang juga jadi pertanyaan adalah aksi pelaku usai menghabisi nyawa korban.
Pelaku dengan santainya merokok usai kejadian keji itu.
Diketahui, warga di Jalan Adam Malik II, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur, dibuat geger dengan aksi pembunuhan sadis yang dilakukan seorang pria bernama Bambang (32) terhadap adik iparnya, M Fadillah (31) pada Jumat (4/3/2022) kemarin.
Pembunuhan sadis yang dilakukan Bambang itu diketahui setelah warga mendapati M Fadilah sudah tewas bersimbah darah dengan banyak luka tikaman di sekujur tubuhnya.
Jenazah korban ditemukan warga sudah tergeletak di dapur rumah bangsalan yang terletak di pinggir jalan tersebut.
Informasi dihimpun, sebelum ditemukan tewas, warga sempat mendengarkan adanya keributan antara korban dengan pelaku. Namun warga tidak berani langsung mendekat ataupun coba melerai perkelahian keduanya.
"Tidak ada yang berani mendekat, karena permasalahan keluarga. Tahunya kami tadi ada mendengar keributan dari dalam rumah bangsalan itu," ungkap Mat Hose, salah satu warga di sekitar, Sabtu (5/3/2022).
Kata Mat Hose, warga bersama Ketua RT 03 baru berani menyambangi rumah pelaku setelah tidak lagi terdengar suara cekcok. Namun warga hanya mendapati Bambang yang sedang duduk sembari membakar rokok di ruang tamunya.
Warga menjadi curiga saat mendapati kondisi tangan Bambang yang dipenuhi bercak darah. Warga dan Ketua RT 03 kemudian mengecek seisi rumah.
Alangkah terkejutnya ketika korban ditemukan sudah tak lagi bernyawa dan tergeletak dengan kondisi mengenaskan bersimbah darah di ruang dapur.
Penemuan jenazah korban itu pun segera dilaporkan warga ke petugas kepolisian. Tak berselang lama Jajaran Polsek Sungai Kunjang yang tiba di lokasi kejadian langsung mengamankan pelaku. Sementara Tim Inafis Satreskrim Polres Samarinda segera memasang police line guna melangsungkan olah TKP.
Disinggung lebih lanjut mengenai sosok pelaku, Mat Hose mengaku tidak mengenal baik dengan pelaku. Pasalnya pelaku merupakan warga yang baru tinggal di rumah bangsalan tersebut.
"Saya nggak kenal, cuman pernah lihat-lihat gitu aja. Baru tinggal beberapa bulan ini. Setahu Saya dia tinggal sama anak istrinya. Kalau istrinya tadi ngga ada pas kejadian," ucapnya.
Sementara itu, Tim Inafis Satreskrim Polresta Samarinda yang melakukan olah TKP langsung melakukan proses evakuasi.
Sementara jenazah korban di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie guna keperluan visum.
Dari hasil pemeriksaan awal pada tubuh korban ditemukan sebanyak 35 luka tikaman. Dengan rincian 2 tikaman di bagian kepala, 19 luka tikaman pada bagian tubuh depan. Serta 14 luka pada tubuh bagian belakang.
"Dari hasil visum sementara, korban tewas akibat menderita banyak luka tikaman di sekujur tubuh korban. Saat lakukan olah TKP, kami mengamankan sejumlah alat bukti," ucap Kasubnit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, Aiptu Harry Cahyadi yang turut dikonfirmasi.
Disampaikan lebih lanjut, bahwa kasus pembunuhan tersebut kini sudah ditangani Satreskrim Polresta Samarinda. Mengenai motif pembunuhan belum diketahui pasti. Hanya saja diduga dipicu permasalahan pribadi antara pelaku dan korban.
Ditambahkan Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andhika Dharma Sena, kalau penyidik masih berupaya mendalami keterangan dari pelaku.
"Yang jelas pelaku sudah kami amankan. Kami masih belum tau motifnya dan masih kami dalami keterangan pelaku. Untuk informasi awal karena permasalahan pribadi. Nanti saya sampaikan kalau sudah jelas semuanya," katanya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)