POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Samarinda sebuah kota yang dikenal dengan pesona Sungai Mahakam, tengah berupaya keras untuk mempercantik tepian sungainya melalui megaproyek Teras Mahakam. Namun, proyek ambisius ini menghadapi tantangan besar keterlambatan yang berulang kali terjadi.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyadari betul pentingnya proyek ini bagi wajah kota dan kesejahteraan warganya. Dalam konferensi pers pada Selasa, 14 Mei 2024, ia dengan tegas mengakui bahwa pengerjaan Teras Samarinda Segmen I Tahap I terlalu panjang.
“Kami sudah memberikan masa perpanjangan waktu hingga tiga kali, dan ini akan menjadi perpanjangan terakhir. Tidak bisa tidak, dalam waktu dua bulan lagi, pekerjaan harus selesai,” kata Andi Harun.
Proyek Teras Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur, memang memiliki nilai strategis. Dengan anggaran senilai Rp 36,9 miliar, proyek ini tidak hanya bertujuan mempercantik tepian Sungai Mahakam, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup warga dan menarik wisatawan.
Rencana awal pengerjaan Teras Samarinda Segmen I Tahap I seharusnya selesai pada Desember 2023.
"Hingga kini, 136 hari setelah tenggat tersebut, proyek ini belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian kontraktor meminta perpanjangan waktu sebanyak tiga kali, namun masih saja belum bisa menyelesaikan pekerjaannya,"ujarnya.
Dalam menghadapi keterlambatan ini, Andi Harun menegaskan bahwa Pemkot Samarinda tidak akan tinggal diam. Ia menyatakan bahwa kontraktor yang bertanggung jawab atas keterlambatan ini akan dikenai denda sesuai aturan yang berlaku.
“Kontraktor yang tidak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu akan dikenai denda,” ungkapnya.
Andi Harun memberikan instruksi langsung kepada Sekretaris Daerah Samarinda, Hero Mardanus, untuk memastikan proyek ini selesai dalam waktu dua bulan ke depan.
“Saya sudah instruksikan kepada Sekda untuk menuntaskan sisa pekerjaan dalam waktu maksimal dua bulan,” katanya.
Instruksi ini menunjukkan betapa seriusnya Andi Harun dalam menangani masalah keterlambatan proyek yang dinilai sangat penting bagi kota ini.
“Poin utama yang kami tekankan adalah memastikan pekerjaan yang tersisa dapat segera diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan,”pungkasnya.
(Tim redaksi)