POJOKNEGERI.COM - Bagaimana kondisi terbaru kecelakaan helikopter yang dialami Kapolda Jambi Irjen Rusdi beserta rombongan?
Kecelakaan itu terjadi pada Minggu (19/2/2023) di hutan area bukit Tamiai, Kerinci.
Dari kejadian kecelakaan helikopter itu, Kapolda Jambi dilaporkan patah tangan.
"Iya (Kapolda Irjen Rusdi) alami patah di tangannya," kata Komandan Basarnas Kerinci Jambi, Bambang Hermawan dikutip dari Detik.com.
Selain Rusdi, Direktur Kriminal Umum Polda Jambi Kombes Andri Ananta yang juga berada dalam rombongan tersebut mengalami luka-luka. Dia mengalami luka di kepala.
"Iya ada juga yang luka-luka rombongan yang ikut," ujar Bambang.
Namun, rombongan Kapolda Jambi saat ini sudah berhasil ditemukan tim SAR yang melalui jalur darat. Sebanyak 8 orang itu berhasil selamat setelah semalaman berada di tengah hutan. Namun, kondisi mereka luka-luka dan cedera. Mereka sudah mendapatkan penanganan medis pertama.
"Kondisi saat ini masih stabil. Pendarahan tidak terlalu. Nyeri dan ada cedera yang belum bisa kita pastikan. Sudah tidak ada lagi di dalam heli. Nanti kita updet lagi," ujar Karo Ops Polda Jambi, Kombes Feri Handoko Soenarso, Senin (20/2).
Selain Kapolda Jambi, helikopter itu juga ditumpangi rombongan lain seperti Direktur Reskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudistira, Direktur Polairud Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan, Koorspri Polda Jambi Kompol Ayani, dan ADC Kapolda Jambi, serta 3 orang kru.
Di tengah perjalanan, sekitar pukul 10.30 WIB, helikopter tersebut mendarat darurat di area Bukit Tamia. Diduga peristiwa ini terjadi karena cuaca buruk.
Tidak ada korban jiwa pasca-kecelakaan tersebut. Semua penumpang selamat. Namun, mereka mengalami luka-luka.
"Sementara informasi awal karena cuaca. Di sana berkabut dan turun hujan. Seluruh penumpang dalam keadaan selamat. Tadi lewat HT, kami berkomunikasi dengan Direktur Reskrimum Polda Jambi. Kemudian putus," ujar Mulia di Jambi, Minggu (19/2).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan helikopter yang membawa rombongan sempat hilang kontak sebelum mendarat darurat.
Ia menyampaikan semua penumpang dalam kondisi selamat meski ada beberapa orang terluka. Beberapa dari penumpang juga sempat berkomunikasi dengan aparat.
"Mengalami lost contact di jam 11.20 dan kemudian kita mendapatkan informasi bahwa telah dilakukan pendaratan darurat," kata Sigit di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
(redaksi)