POJOKNEGERI.COM - Dari survei dengan 1.200 responden dari 34 provinsi di Indonesia, Skala Survei Indonesia (SSI) prediksi perolehan suara Partai Gerindra akan menyalip Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Pemilu 2024 mendatang.
Survei SSI itu dilakukan dalam periode 6 - 12 November 2022.
Direktur Eksekutif SSI Abdul Hakim mengatakan dari hasil survei tersebut Gerindra mampu meraih suara paling banyak dengan torehan 19 persen.
Capaian Gerindra tersebut menempatkan PDIP di posisi kedua dengan torehan suara sebesar 18,3 persen.
"Seandainya Pileg dilakukan hari ini, Partai Politik yang akan banyak dipilih untuk DPR RI Pusat adalah Partai Gerindra 19 persen, PDIP 18,3 persen, dan Golkar 8,9 persen," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (18/11).
Sementara tiga posisi berikutnya ditempati oleh Koalisi Perubahan, yakni Demokrat sebesar 6,3 persen, PKS 5,8 persen, dan Nasdem 5,1 persen.
"Selanjutnya PPP 2,3 persen, PKB 1,9 persen, dan PAN 1,7 persen," jelasnya.
Sementara partai politik di urutan terendah setelah PAN adalah Perindo 1,2 persen, Partai Garuda 0,2 persen, PBB 0,1 persen, Hanura 0,1 persen, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,1 persen.
Abdul menuturkan, jika dibandingkan dengan hasil Pileg 2019 kemarin, Gerindra menjadi partai yang paling banyak mendapatkan tambahan suara sebesar 6,4 persen. Sementara sisa parpol lainnya justru mengalami penurunan suara dibanding Pileg 2019.
"Pengurangan suara terbanyak dialami oleh PKB yang mencapai 7,8 persen, yakni dari 9,7 persen suara pada pemilu 2019 turun menjadi 1,9 persen," jelasnya.
Selanjutnya PAN mengalami penurunan suara sebanyak 5,1 persen, Nasdem menurun 3,9 persen, Golkar 3,4 persen, PKS 2,4 persen, dan PPP 2,2 persen. Sementara sisanya yakni Demokrat tercatat hanya mengalami penurunan sebesar 1,5 persen dan PDIP hanya sebanyak 1 persen.
Kendati demikian, Abdul menjelaskan dalam survei yang sama tingkat pemilih yang belum menentukan dukungan terhadap partai politik masih mencapai 29 persen.
"Komposisi perolehan suara parpol sangat mungkin berubah jika suara yang belum memutuskan ini sudah memiliki pilihan," tuturnya.
Untuk diketahui, survei dilakukan terhadap 1.200 orang responden dari 34 provinsi secara tatap muka. Survei dilaksanakan sepanjang 6-12 November 2022.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan menggunakan metode multistage random sampling. Nirpencuplikan penelitian ± 1,83 persen pada kondisi penarikan sampel acak sederhana.
(redaksi)