POJOKNEGERI.COM - Elektabilitas Anies Baswedan dari bulan ke bulan belum alami peningkatan, dan mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih sulit mengejar dua rivalnya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Menilik dari hasil survei terbaru Litbang Kompas periode Juli-Agustus 2023, menunjukkan tingkat keterpilihan Anies Baswedan jauh tertinggal di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Survei Litbang Kompas merekam tingkat keterpilihan bakal capres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, mencapai 24,9 persen, sedangkan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto 24,6 persen.
Sementara elektabilitas Anies Baswedan, bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, hanya berada di angka 12,7 persen.
Dalam survei berhadapan alias head to head, Ganjar unggul atas Anies.
Namun, dalam simulasi head to head dengan Prabowo, Ganjar kalah.
Sedangkan Prabowo unggul saat dihadapkan 1 vs 1 dengan Anies Baswedan.
Lalu, dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Ganjar yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah mencapai 34,1 persen, disusul Prabowo berada di 31,3 persen atau selisih hampir 3 persen.
Bagaimana dengan Anies?
Elektabilitas bacapres yang diusung Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS ini hanya berada di angka 19,2 persen.
Survei ini dilakukan dengan tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023, melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia, dengan margin of error +/- 2,65 persen.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, hasil survei yang menempatkan Anies di bawah Ganjar dan Prabowo jadi alarm bagi KPP untuk memperkuat koordinasi dan mengakselerasi pergerakan ke pemilih.
Menurut dia, publik saat ini masih menunggu kepastian majunya Anies dalam kontestasi Pilpres 2024.
Masih ada pula narasi bahwa Anies tidak sepenuhnya memperjuangkan perubahan.
Oleh karena itu, Partai Demokrat kembali mendesak Anies Baswedan segera mengumumkan nama cawapres.
Menurut Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, sudah terlalu lama Anies Baswedan tidak mengumumkan nama cawapres sejak dideklarasikan sebagai capres.
“Kita telah melewati separuh jalan penandatangan deklarasi menuju Pilpres. Ini sudah terlalu lama," ucap Kamhar Lakumani, dikutip dari Tribunnews.com.
Pernyataan Kamhar sekaligus merespons rekan sekoalisinya, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali.
Ahmad Ali menyebut tak ada urgensi mengumumkan nama cawapres untuk Anies Baswedan dalam waktu dekat.
Lebih jauh, anggota Komisi III DPR RI ini menuturkan pengumuman cawapres Anies menunggu momentum yang tepat.
(redaksi)