POJOKNEGERI.COM - Sosok Muhammad Nasir jadi perhatian saat digelarnya rapat antara Komisi VII DPR RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Rapat itu juga disiarkan secara live streaming di akun You Tube DPR RI, Kamis (13/1/2022).
Di dalam rapat itu, Muhammad Nasir sempat berbicara panjang dan menyebut ratu batu bara di Kaltim. Ia pun juga mengucapkan nama.
"Batu kita hilang terus, dan sampai ada disebut-sebut ratu batu bara, tapi nggak ditangkap-tangkap ini orang. Ada namanya siapa tadi, ini produksinya 1 juta 1 bulan, siapa orang ini, tapi nggak ada laporan ESDM ke kita, Tan Paulin namanya. Saya bilang tangkap orang ini, siapa yang melindungi orang ini?" katanya dalam rapat dengan Menteri ESDM, Kamis (13/1/2022).
Ia kemudian melanjutkan bahwa 'ratu batu bara' Tan Paulin menjual hasil tambang tersebut ke luar negeri. Hal ini disebut berdampak pada infrastruktur di Kalimantan Timur.
"Ini batu curian tapi bisa dijual ke luar negeri, kan kacau nih. Semua tahu pemain batu bara dan tambangnya diambil mereka semua. Waktu kita kunjungan Kalimantan Timur ini yang dibicarakan pak. Gara-gara dia infrastruktur yang dibangun Pemda rusak semua," katanya.
Siapa Muhammad Nasir?
Dikutip dari situs DPR RI, Muhammad Nasir adalah anggota DPR dari Fraksi Demokrat.
Ia lahir pada 23 Juli 1973.
Berikut riwayat pendidikan Muhammad Nasir.
SD Bantan Medan Tembung Riau. Tahun: - 1985
SMP Bantan Medan Tembung Riau . Tahun: - 1988
SMA PKBM Pemnas Medan . Tahun: - 2001
S1 Hukum, Universitas Tamajagakarsa . Tahun: - 2013
Nasir berasal dari daerah pemilihan yakti Riau II.
Ia merupakan kakak kandung dari Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Partai Demokrat.
Nasir bergabung menjadi kader Demokrat di 2004 dan dipercaya untuk menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Provinsi Riau (2004-2009).
Sebelumnya, dirinya juga pernah ramai diberitakan usai ribut dengan Direktur Utama PT. Indonesia Asahan Alumunium, Orias Petrus Moerdak.
Saat itu, Nasir bahkan sempat mengucap untuk memngusir Dirut Inalum itu.
Ia dilakukan usai dirinya tak mendapatkan data lengkap saat hadir dalam rapat tersebut.
"Makanya saya minta data detailnya mana? Kalau bapak sekali lagi gini saya suruh bapak keluar ruangan ini," kata Muhammad Nasir.
(redaksi)