POJOKNEGERI.COM - Persoalan dana bagi hasil (DBH) membuat Bupati Kepulauan Meranti, M Adil meradang.
Bahkan, M Adil menyebut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berisi iblis dan setan.
M Adil kesal karena merasa tidak mendapat kejelasan terkait DBH yang mestinya diterima.
Menurut Adil, Kepulauan Meranti layak mendapat DBH minyak dengan hitungan US$100 per barel.
Namun, menurutnya, DBH yang diterima tahun ini hanya Rp 114 miliar dengan hitungan US$60 per barel.
Karenanya, ia mendesak Kemenkeu agar DBH yang diterima menggunakan hitungan US$100 per barel pada 2023 mendatang.
Berikut sosok Bupati Kepulauan Meranti, M Adil
Muhammad Adil menjabat sebagai Bupati Kepulauan Meranti di Provinsi Riau untuk periode 2021-2026.
Informasi dihimpun, Muhammad Adil bersama wakilnya, AKBP (Purn) Asmar, memenangkan Pilkada usai memperoleh suara 38,34 persen dari total suara.
Pasangan nomor urut 01 tersebut berhasil mengungguli dua lawan politiknya. Pria kelahiran 18 April 1972 ini merupakan politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sejak 2018.
Sebelum menjadi Bupati Meranti, Adil terlebih dahulu menduduki kursi anggota DPRD Provinsi Riau untuk periode 2014-2019. Adil kemudian terpilih kembali untuk periode 2019-2024. Namun, periode keduanya hanya berlangsung selama satu tahun karena maju sebagai Calon Bupati Kepulauan Meranti.
Muhammad Adil menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister di Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Riau. Dia tercatat mendapatkan gelar sarjana hukum pada 2007 dan magister manajemen pada awal 2022.
Soal harta kekayaannya, dilansir dari laman elhkpn.kpk.go.id, Senin (12/11/2022), Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil melaporkan total harta kekayaan sebesar Rp 4,7 miliar pada 29 Maret 2022.
Pada laporan harta untuk periode 2021 tersebut, Adil memasukkan tiga sumber harta kekayaan, yakni tanah dan bangunan, alat transportasi, harta bergerak lain, serta kas dan setara kas. Di antara hartanya, tanah dan bangunan menjadi penyumbang terbesar dengan total Rp 4.367.400.000.
Dalam laporan, Adil tercatat memiliki satu tanah dan bangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti senilai Rp 910 juta. Sisanya, sebanyak 73 tanah dengan luas berbeda yang tersebar di Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Bengkalis, Riau. Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Muhammad Adil juga memiliki empat buah sepeda motor dan satu buah mobil dengan total Rp 174 juta.
Adapun kas dan setara kas, Adil melaporkan harta senilai Rp 244.177.310.
Diketahui, dalam Rapat Koordinasi Nasional Optimalisasi Pendapatan Daerah, di Pekanbaru, Riau, pada Kamis lalu (8/12/2022) Adil menuturkan produksi minyak di wilayahnya meningkat namun DBH yang diterima justru mengalami penurunan.
“Semenjak konflik Rusia dan Ukraina, [harga] minyak naik tapi kok [pendapatan Meranti] turun? Dan untuk bapak ketahui, tahun ini kami hanya terima Rp115 miliar, naiknya cuma Rp700 juta saja. Lifting-nya naik, asumsinya US$100 per barel lah naiknya cuma Rp700 juta?” tanya Adil kepada Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Lucky Alfirman yang menjadi salah satu pembicara dalam Rakornas tersebut.
Adil sebelumnya mengaku sempat melakukan berbagai cara agar mendapatkan penjelasan yang akurat dari pejabat Kemenkeu secara langsung.
“Sampai saya kejar ke Bandung orang Kementerian Keuangan, itu yang hadir waktu itu nggak tahu lah. Sampai pada waktu itu saya bilang, ini orang keuangan ini isinya iblis atau setan,” ujarnya.
(redaksi)