POJOKNEGERI.COM - Pada Rabu (20/4/2022), Pemkot Samarinda melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) melakukan sosialisasi penggunaan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil) di Balai Kota Samarinda.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB) Kota Samarinda melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan menghadirkan seluruh ketua lurah se-Kota Samarinda.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani mengatakan aplikasi tersebut berfungsi untuk menskrining seluruh calon pengantin, baik laki-laki maupun perempuan.
Melalui aplikasi tersebut, kata dia, seluruh calon pengantin dapat dengan mudah mendeteksi kondisi kesehatan yang dialami, terutama gejala penyakit yang dialami oleh calon pengantin.
"Aplikasi ini memang relatif masih baru karena baru diluncurkan 2021 lalu, jadi fungsinya untuk menskrining calon pengantin untuk bisa mendeteksi apakah calon pengantin sehat secara fisik dan mental sebelum melaksanakan pernikahan, termasuk juga saat memasuki masa hamil," ungkap Ayu.
Untuk diketahui, aplikasi ini sebenarnya telah diluncurkan pada 2021 lalu, hanya saja sampai saat ini secara umum belum diketahui oleh masyarakat, terutama terkait penggunaan aplikasi tersebut.
Melalui aplikasi tersebut juga dapat mencegah persoalan stunting atau kekurangan gizi yang masih terjadi khususnya di Kota Samarinda.
Pihaknya pun mengimbau seluruh elemen masyarakat, khususnya remaja yang hendak melaksanakan pernikahan agar segera mendownload aplikasi tersebut melalui play store untuk selanjutnya melakukan pengecekan kondisi kesehatan.
Pengecekan kondisi kesehatan sebelum melaksanakan pernikahan sangat penting. Sebab dengan memastikan kondisi kesehatan yang baik maka persoalan stunting di Kota Samarinda ke depannya dapat menurun.
"Jadi stunting yang sedang kita tangani sekarang ini diharapkan kedepannya jangan sampai ada lagi, makanya dari sekarang kita persiapkan sebelum dia (calon pengantin, red) melaksanakan pernikahan, kita lakukan skrining, kita cek kesehatannya," terangnya.
Ayu menerangkan, jika dari skrining yang dilakukan ternyata kondisi kesehatan si calon pengantin mengalami gangguan, maka si calon pengantin akan dilakukan pendampingan khusus oleh petugas kesehatan yang ada.
Untuk itu, Ayu menyarankan agar calon pengantin melakukan pengecekan kesehatan tiga bulan sebelum melaksanakan pernikahan, sehingga memiliki waktu yang cukup untuk memperbaiki kondisi kesehatan.
"Misalnya calon pengantin laki-laki ternyata kurang darah, itu nanti akan dilakukan pendampingan seperti diberikan suplemen penambah darah. Sampai nanti kondisinya betul-betul sehat. Makanya skrining sangat dianjurkan tiga bulan sebelum dilakukan pernikahan," terangnya.
"Saat ini ada 87 calon pengantin yang telah mendownload aplikasi tersebut, Sebenarnya ini telah berjalan, hanya saja kata ingin agar banyak yang menggunakan aplikasi tersebut, terutama setiap calon pengantin," katanya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(advertorial)