POJOKNEGERI.COM - Pernyataan bernada pasti dikeluarkan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto perihal akan munculnya koalisi besar menuju Pilpres 2024 mendatang.
Koalisi besar itu nantinya akan terdiri dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang semula berisikan PPP, PAN dan Golkar dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang berisikan Gerindra dan PKB.
"Ini bukan sinyal, ini namanya gelombang. Kalau sinyal itu kecil-kecil," ujar Airlangga di dalam acara Pasar Murah Projo di Stadion Mini Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Sabtu (8/4).
Ia menegaskan pihaknya tak membutuhkan sinyal-sinyal kecil saja. Akan tetapi, dia ingin adanya gelombang besar dalam koalisi besar.
"Bukan sinyal yang kita perlukan, akan tetapi gelombang besar," tuturnya.
Saat memberikan pidato, Airlangga juga menyinggung soal backdrop warna kuning yang digunakan Projo dalam acara tersebut. Ketika disinggung mengenai warna-warna dan keberlanjutan, Ketum Projo Budi Arie Setiadi tak bisa menahan tawa.
"Keberlanjutan dari merah ke kuning berarti," kata dia.
Sebelumnya, isu soal Koalisi Besar makin mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan lima ketua umum partai di sela-sela Silaturahmi Ramadan Bersama Presiden RI di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4).
Kelima ketum parpol tersebut yani, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum PPP Mardiono.
Airlangga mengaku pertemuan tersebut turut membahas soal koalisi besar. Ia juga menyinggung soal 5 partai tersebut siap melanjutkan program pemerintah.
"Kami ini semuanya ada di pemerintahan, baik Pak Prabowo, Pak Zulkifli Hasan, Pak Mardiono, Cak Imin itu kan DPR semua dan berada dalam gerbongnya pemerintah," kata dia.
"Oleh karena itu, gerbong inilah yang siap untuk melanjutkan program secara lebih cepat," imbuhnya.