POJOKNEGERI.COM - Calon Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri melakukan silaturahmi dengan Paguyuban Blitar Samarinda pada Sabtu (19/10/2024).
Hal ini sebagai uapaya Saefuddin Zuhri dalam mendekatkan diri dengan masyarakat.
Acara yang berlangsung hangat ini dihadiri oleh anggota paguyuban dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Saefuddin Zuhri menekankan pentingnya paguyuban untuk tetap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis.
"Paguyuban harus fokus dalam mengembangkan organisasi kedaerahannya. Jika terkontaminasi dengan kepentingan politik, saya yakin organisasi akan mengalami gesekan antar anggota," ujarnya.
Saefuddin juga berharap Paguyuban Blitar dapat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Samarinda untuk membangun kota yang lebih baik ke depannya.
"Terutama dalam menjaga kondusifitas dan kerukunan antar sesama," tambahnya.
Sebagai calon Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri juga berpesan agar masyarakat aktif berpartisipasi dalam pesta demokrasi Pilkada Serentak 2024 dengan datang ke TPS.
"Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk keberhasilan demokrasi kita," katanya.
Ketua Paguyuban Blitar, Mardianto, yang akrab disapa Pak Leo, menyampaikan ucapan selamat kepada Saefuddin Zuhri atas pencalonannya sebagai Wakil Walikota.
"Kami mendukung visi dan misi sosial serta kemanusiaan yang diusung oleh Pak Saefuddin. Kami berharap ada dukungan dari pemerintah untuk keberlangsungan paguyuban ini," ungkapnya.
Acara silaturahmi ini diakhiri dengan doa bersama dan foto bersama antara Saefuddin Zuhri dengan anggota Paguyuban Blitar Samarinda. Kehadiran Saefuddin Zuhri di tengah-tengah masyarakat diharapkan dapat mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, serta menciptakan suasana yang kondusif menjelang Pilkada Serentak 2024.
Dengan adanya silaturahmi ini, diharapkan Paguyuban Blitar Samarinda dapat terus berkontribusi positif dalam pembangunan kota dan menjaga kerukunan antar warga. Saefuddin Zuhri juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga netralitas dan tidak terpengaruh oleh kepentingan politik yang dapat memecah belah persatuan.
(Tim redaksi)