POJOKNEGERI.COM - Sabtu (5/10/2024) malam, ribuan masyarakat Kota Tepian padati GOR Palaran Samarinda dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan itu digagas Paguyuban Silaturrahmi Jawa Kalimantan (SIJAKA).
Kegiatan itu juga sekaligus dirangkai dengan perayaan ulang tahun SIJAKA yang ketiga.
Kegiatan itu turut dihadiri ulama besar, Gus Muhammad Iqdam Khalid yang membuat perayaan acara ini terasa lebih khidmat.
Cahaya lampu dari para jamaah menambah kemeriahan dan keindahan hamparan umat yang larut dalam lantunan sholawat.
Gus Muhammad Iqdam Khalid dalam ceramahnya menekankan pentingnya membantu sesama umat, menjaga kerukunan, dan terus menjalin silaturrahmi meski berbeda suku.
Ketua Umum SIJAKA, Saefuddin Zuhri, juga mengajak para kader untuk terus menjaga dan bersama-sama membangun Samarinda serta menjaga kerukunan.
"Kita harus tetap bersatu dan bekerja sama untuk kemajuan kota ini," ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung di GOR Palaran Samarinda ini dihadiri oleh puluhan ribu warga dari berbagai daerah dan lintas agama.
Salah satu tokoh masyarakat Samarinda, Andi Harun, mengapresiasi kegiatan ini.
"Tingginya antusiasme masyarakat yang datang bisa menjadi contoh bagi organisasi lainnya dalam membangun bangsa dan daerah untuk lebih maju dan berkembang," ujarnya.
Acara ini diharapkan dapat menambah ketakwaan dan kedekatan diri kepada Nabi Muhammad SAW.
Dengan semangat kebersamaan dan kerukunan, peringatan Maulid Nabi Muhammad di Samarinda ini menjadi momen yang penuh makna bagi seluruh peserta.
Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali silaturrahmi antar umat beragama.
Kehadiran berbagai tokoh masyarakat dan ulama besar menunjukkan betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.
Dengan semangat kebersamaan yang tinggi, acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus menjaga kerukunan dan bekerja sama dalam membangun kota dan bangsa yang lebih baik.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Samarinda ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kebersamaan, kita dapat menciptakan harmoni dan kedamaian di tengah perbedaan. (*)