POJOKNEGERI.COM - Sekjend PDIP, Hasto Kristiyanto mulai berani menyerang lawan politiknya di Pilpres 2024.
Kali ini, Hasto Kristiyanto berani melontarkan sindiran untuk capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Menurut Hasto, Prabowo tak memiliki kemampuan seperti pasangan capres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud yang rajin blusukan.
Sekjend PDIP ini menilai, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD lebih lincah dalam menyapa rakyat di bawah.
Kemampuan semacam itu, kata Hasto, tak dimiliki pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Narasi yang ditangkap oleh rakyat tentang Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD adalah kemampuan akselerasinya, kemampuan untuk turun ke bawah, kemampuan untuk blusukan.
Ini tidak bisa dilakukan oleh Pak Prabowo," kata Hasto Kristiyanto blak-blakan di gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (6/12/2023).
Dalam sepekan terakhir kampanye, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memang rajin blusukan.
Khususnya Ganjar yang berada di Kalimantan Timur sejak Selasa.
Selama di Kaltim, Ganjar menyapa masyarakat mulai dari pasar, UMKM, hingga masyarakat adat Kerajaan Kutai Kartanegara.
Tak cuma Ganjar-Mahfud
Sementara itu, Hasto Kristiyanto juga menegaskan bukti kemampuan blusukan dimiliki oleh pihaknya untuk memenangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Istri dan anak Ganjar Pranowo, Siti Atikoh dan Alam Ganjar juga bekerja maksimal dalam blusukan, menyapa masyarakat di berbagai tempat.
"Safari politik Bu Siti Atikoh kemudian juga Mas Alam bertemu dengan anak-anak muda menggerakkan semangat juang," ungkap Hasto.
Mahfud Ingatkan jangan gimmick
Terpisah, Mahfud MD mengingatkan anak-anak muda agar jangan terlalu banyak gimmick.
Tertutama di media sosial, Ganjar meminta anak muda harus berkontribusi dalam pembangunan.
"Jadi anak-anak muda terutama yang aktif di medsos, kalau ingin berkontribusi dalam pembangunan ini, jangan hanya gimmick yang dibangun, tetapi substansi di dalam membangun kehidupan bangsa," ucap Mahfud MD, dalam dialog cawapres di TvOne, Rabu malam (6/12/2023).
Calon wakil Presiden (cawapres) nomor urut 3 ini mengkritik banyaknya konten gimmick yang beredar di medsos hanya sekadar hiburan.
Pasalnya, konten gimmick tersebut tidak memunculkan substansi yang dapat menyelesaikan permasalahan bangsa.
"Kan banyak yang sepertinya terlalu banyak gurau, main-main, sindiran-sindiran, tapi yang substansi tolong dong dimunculkan. Apa yang menjadi masalah kita, kalau yang bicara itu anak-anak muda, biasanya, itu cukup menarik dan membawa perubahan suasana. Jangan banyak gimmick," ungkap Mahfud MD.
(REDAKSI)