Lebih dari sekadar pesta rakyat, Samarinda Festival 2025 menjadi momentum penting untuk merayakan keberagaman dan memperkuat harmoni sosial di Kota Te...
POJOKNEGERI.COM, SAMARINDA - Lebih dari sekadar pesta rakyat, Samarinda Festival 2025 menjadi momentum penting untuk merayakan keberagaman dan memperkuat harmoni sosial di Kota Tepian.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, membuka secara resmi festival ini pada Rabu (30/4/2025) di Halaman Parkir GOR Segiri, Jalan Kusuma Bangsa.
Digelar selama tiga hari hingga 2 Mei 2025, festival ini menghadirkan berbagai penampilan budaya serta konser musik dari Band Padi, For Revenge, dan Ndar Boy, yang mengundang antusiasme warga Kota Samarinda.
Andi Harun menegaskan pentingnya menjaga persatuan di tengah keragaman masyarakat Samarinda yang multikultural.
"Samarinda bukan hanya kota tetapi rumah bagi semua. Kita berbeda suku, bahasa, budaya, tetapi kita satu tekad: membangun kota ini bersama," ujarnya.
Mengusung tema Hari Jadi ke-357 Kota Samarinda dan HUT ke-65 Pemerintah Kota, festival ini dikemas bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai wadah partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan.
Andi Harun secara simbolis mengaitkan filosofi tanaman padi sebagai gambaran karakter masyarakat ideal: rendah hati, tangguh, dan penuh rasa syukur.
"Padi tumbuh menunduk saat berisi. Itu mengajarkan kita untuk tidak tinggi hati saat berhasil inilah sikap yang perlu kita rawat dalam membangun kota," katanya.
Lebih lanjut, Andi Harun menjelaskan posisi strategis Samarinda sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang menembus 8,64% pada triwulan III 2024 dan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri, ia menekankan pentingnya stabilitas sosial sebagai pondasi pembangunan.
"Tidak akan ada kemajuan tanpa kedamaian maka, festival ini harus menjadi ruang perjumpaan, ruang saling mengenal, ruang saling menghargai," tegasnya.
Festival ini juga disebut sebagai cermin kesadaran kolektif masyarakat Samarinda untuk menjaga kota tetap aman, damai, dan inklusif.
"Kalau kita tanam padi rumput ikut tumbuh. Tapi kalau kita tanam rumput, padi tak akan tumbuh. Maknanya jelas: mari kita tanamkan nilai-nilai kebaikan, agar tumbuh kehidupan yang baik pula," pungkasnya. (adv)