POJOKNEGERI.COM - Pejabat Rusia dan Ukraina telah menandatangani kesepakatan untuk mengizinkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina.
Hal itu tercapai tak lama usai Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan perjanjian itu akan membantu meringankan krisis pangan global.
Menteri pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan menteri infrastruktur Ukraina, Oleksandr Kubrakov, menandatangani kesepakatan secara terpisah pada hari Jumat, dengan hati-hati menghindari duduk di meja yang sama dan menghindari berjabat tangan.
Upacara penandatanganan berlangsung di Istana Dolmabahce Istanbul yang mewah di hadapan Erdogan dan Guterres.
“Hari ini, ada suar di Laut Hitam. Sebuah suar harapan [dan] kemungkinan … dan bantuan di dunia yang membutuhkannya lebih dari sebelumnya,” kata Guterres, menyerukan Rusia dan Ukraina untuk sepenuhnya mengimplementasikan kesepakatan itu.
Kesepakatan hari Jumat berarti gandum senilai sekitar $10 miliar akan tersedia untuk dijual dengan sekitar 20 juta ton panen tahun lalu yang sekarang dapat diekspor, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Perjanjian ini berlaku selama 120 hari dan dapat diperpanjang secara otomatis tanpa negosiasi lebih lanjut.
Menurut pejabat PBB, berdasarkan perjanjian tersebut, koalisi staf Turki, Ukraina dan PBB akan memantau pemuatan gandum ke kapal di pelabuhan Ukraina sebelum menavigasi rute yang telah direncanakan sebelumnya melalui Laut Hitam, yang masih banyak ditambang oleh pasukan Ukraina dan Rusia.
Kapal percontohan Ukraina akan memandu kapal komersial yang mengangkut biji-bijian untuk menavigasi area ranjau di sekitar garis pantai menggunakan peta jalur aman yang disediakan oleh pihak Ukraina.
Kapal-kapal tersebut kemudian akan menyeberangi Laut Hitam menuju Selat Bosphorus Turki sambil diawasi secara ketat oleh pusat koordinasi bersama di Istanbul, yang berisi perwakilan dari PBB, Ukraina, Rusia, dan Turki.
Sinem Koseoglu dari Al Jazeera, melaporkan dari Istanbul, mengatakan detail lain berkaitan dengan inspeksi kapal.
“Rusia khawatir bahwa senjata mungkin dibawa melalui kapal ke Ukraina dan Ukraina khawatir tentang keamanan pengiriman biji-bijiannya ke pasar dunia,” katanya.
Oleh karena itu, kapal-kapal yang memasuki Ukraina akan diperiksa di bawah pengawasan pusat koordinasi bersama yang sama untuk memastikan mereka tidak membawa senjata.
Pihak Rusia dan Ukraina juga akan menahan serangan terhadap salah satu kapal komersial atau pelabuhan yang terlibat dalam inisiatif untuk mengangkut biji-bijian penting, sementara pemantau PBB dan Turki akan hadir di pelabuhan Ukraina untuk membatasi wilayah yang dilindungi oleh perjanjian.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)