POJOKNEGERI.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung bersama jurnalis senior, Hersubeno Arief kembali berbincang-bincang mengenai situasi dan perkembangan politik terkini di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, pembahasan berfokus pada gugatan ambang batas usia presiden di Mahkamah Konstitusi.
Di awal diskusi, keduanya mengomentari mengenai sejumlah pemohon yang mencabut gugatannya karena basis argumentasi yang lemah.
Lalu, timbul pertanyaan, apakah ini merupakan tanda Gibran Rakabuming Raka dipastikan tidak akan maju sebagai cawapres di Pilpres 2024?
Namun, yang dicermati keduanya adalah di mana Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo justru tersandera dari hasil keputusan Mahkamah Konstitusi.
Keduanya dinilai menunggu hasil keputusan ambang batas usai presiden di Mahkamah Konstitusi.
Hal ini jugalah yang membuat kedua kubu hingga saat ini belum mengumumkan calon wakil presiden.
Menurut Rocky Gerung, itu semua tergantung pada sisa-sisa kekuatan Presiden Joko Widodo.
Rocky menganggap Kaesang Pangarep yang kini menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, merupakan BAB 1 untuk menguji kemampuan Presiden Jokowi bermanuver.
Dan, Gibran Rakabuming Raka merupakan BAB II atau BAB terakhir.
"Kita lihat bagaimana Kaesang dapat diterima (di PSI), walaupun dengan cara yang ajaib. Maka, untuk Gibran tidak perlu disangsikan kalau ada keajaiban yang sama bersangsung di Mahkaman Konstitusi," ucap Rocky Gerung dikutip dari YouTube Channel Rocky Gerung Official.
Keduanya pun mengangkan jempol atas kegigihan Presiden Jokowi untuk mempertahankan kekuasaanya.
Setelah di awalnya muncul isu jabatan presiden hingga tiga periode, penundaan pemilu, hingga perpanjangan masa jabatan.
Ketika isu-isu itu buntu, kini semua orang tidak mengira akan ada jalan lain yang masih ditempuh.
Dan hal ini tidak terjadi di era Megawati Soekarnoputri maupun era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Rocky berharap, dagelan ini terus dilanjutkan.
Rocky menilai inilah nasib bangsa ini, dikutuk karena tidak paham demokrasi.
Ia menganggap apa yang dilakukan oleh PSI sebagai tonton akhir zaman, yang menunjukkan bahwa demokrasi ditenggelamkan oleh partai yang sebetulnya diniatkan untuk menumbuhkan ide-ide baru bagi anak muda.
"Betapa konyolnya kita hidup di era Pak Jokowi," tegas Rocky. (redaksi)