POJOKNEGERI.COM - Hubungan antara Rusia - Chechnya dikenal dekat sejak 2000an hingga sekarang.
Hal ini makin mesra usai Presiden Chechcnya, Ramzan Kadyrov membantu Rusia di kepemimpinan Putin untuk memerangi Ukraina.
Sosok Ramzan Kadyrov yang dikenal muslim taat, menambah kesan baik bagi negara Chechcnya itu.
Akan tetapi, baru-baru ini, penjelasan berbeda diberikan Ustaz Zulkifli M Ali dalam tayangan YouTube Rakyat Bersuara.
Ia jelaskan saat ini media tersilap akan sosok Ramzan Kadyrov sehingga melupakan sejarah yang terjadi sebelumnya.
Rusia dan Chechnya diketahui dahulu pernah berperang.
Mujahidin Muslim berperan dalam peperangan Rusia - Chechcnya itu.
Salah satu tokoh penting dalam perang Rusia - Chechcnya itu adalah Al Khattab atau Samir Saleh Abdullah Al-Suwailem.
Akhmad Kadyrov, ayah dari Ramzan Kadyrov Presiden Chechcnya saat ini disebut masih masuk dalam kelompok Al Khattab dan Samil Basayev untuk memerangi Rusia dengan dengan panji mujahidin Muslim.
Singkat cerita, kesulitan Rusia dalam memerangi Chechcnya berbuah akal siasat untuk menggoda musuh.
Yang digoda, adalah Akhmad Kadyrov, ayah dari Ramzan Kadyrov.
Setelah menjabat, Akhmad Kadyrov kemudian menumbangkan mujahidin-mujahidin Muslim di Chechcnya.
Sosok Putin diduga juga berperan, mengingat masa jabatan Akhmad Kadyrov adalah pada 2003 - 2004.
Di tahun itu, Putin sudah menjabat sebagai Presiden Rusia.
Ditumbangkannya mujahidin-mujahidin Muslim di bawah kepemimpinan Akhmad Kadyrov kemudian juga berbuah karma.
Akhmad Kadyrov meninggal dunia karena pengeboman yang diduga dilakukan ekstremis kalangan mujahidin Chechnya.
Tak ingin pengaruh Rusia hilang di Chechnya, Putin kemudian meneruskan pengaruhnya dengan mengangkat anak Akhmad Kadyrov, yakni Ramzan Kadyrov sebagai Presiden Cechcnya sampai sekarang.
Ustaz Zulkifli sebut kedua tangan pemimpin ini berdarah-darah dalam memerangi mujahidin Muslim di Chechnya.
(redaksi)