POJOKNEGERI.COM - Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (DN KEK) telah beberapa kali menyoroti tidak maksimalnya keberadaan KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kutai Timur.
Gubernur Kaltim Isran Noor mengakui belum maksimalnya kinerja KEK Maloy lantaran infrastruktur Maloy di KEK MBTK masih belum memadai.
Terutama untuk jalan masuk, listrik, air bersih dan telekomunikasi.
"Saya minta Bappeda dan Dinas PUPR terus ingatkan pusat untuk membangun infrastruktur Maloy dengan APBN," kata Isran Noor, beberapa waktu lalu.
Aji Muhammad Fitra Firnanda, Kepala Dinas PUPR Kaltim, menjabarkan sambil menunggu APBN, pihaknya turut bergerak membenahi fasilitas KEK MBTK.
"Untuk air minumnya sudah disiapkan, tetapi karena bertahun-tahun tidak dipakai, tentunya perlu peremajaan. Dicek ulang semua sampai dia bisa berfungsi semula itu untuk instalasi air minum, cipta karya sudah mengalokasikan Rp2,7 miliar," kata Aji Firnanda, Rabu (25/1/2023).
Selain itu untuk pengolahan air minum dan sumur bor untuk air bersih akan dikerjakan tahun 2023 ini.
"Air minum termasuk intake, sumur bor disana, kita optimalkan dan perbaiki tahun ini secepatnya bisa diperbaiki," jelasnya.
Jika nantinya telah berfungsi IPA Maloy akan mendistribusikan air bersih dengan kapasitas 200 liter per detik.
"Sementara ini ada instruksi, untuk rehabilitasi air minum, karena sudah ada mulai dari sumur bornya, intakenya, spamnya termasuk IPA dan jaringan distribusi 200 liter per detik," tegasnya.
(redaksi)