POJOKNEGERI.COM - Pemerintah saat ini sedang serius untuk melakukan penurunan stunting dalam menyabut Indonesia Emas 2045 mendatang.
Presiden Prabowo Subianto mengkritik penggunaan anggaran yang tidak efektif dalam pengentasan stunting selama ini.
Prabowo menekankan bahwa pemerintah harus mulai berbenah dalam hal efektivitas anggaran. Hal ini sebagaimana disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto.
"Beliau contohkan, masak untuk memberantas stunting, seremoni yang itu lebih besar daripada biaya makanan untuk warga yang membutuhkan?" kata Bima Arya Sugiarto menirukan ucapan Prabowo usai Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun 2024 di SICC, Bogor, Kamis (7/11).
Prabowo ingin para kepala daerah berhemat. Dia melarang anggaran yang ada dihamburkan untuk kegiatan seremonial.
Dia mengingatkan anggaran negara didapat dari uang rakyat. Menurut Prabowo, uang itu sebaiknya dipergunakan untuk kepentingan rakyat.
"Presiden menyampaikan telah menerima banyak sekali laporan bahwa potensi negara kita yang luar biasa ini banyak hilang karena pemerintahan yang tidak efisien dan tidak efektif," ujar Bima.
Pada kesempatan itu, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh menyinggung anggaran pemerintah daerau yang mubazir. Dia berkata banyak program yang tidak jelas indikator pelaksanaannya.
"Jadi masih mencapai rata-rata 53 persen. Kalau total di seluruh Indonesia kemarin kami sampel itu kalau rupiahnya itu yang tidak efektif, tidak efisien itu melebihi Rp141 triliun," ujar Ateh.
(*)