POJOKNEGERI.COM - Imbas kejadian Hallowen kelam di Seoul, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengamuk.
Presiden Yoon Suk Yeol mengamuk usai mengetahui polisi lalai menangani laporan soal tragedi pesta Halloween Itaewon.
Kepolisian disebut tak segera mengambil tindakan saat menerima 11 laporan tingkat bahaya kerumunan dalam festival Halloween di distrik Itaewon dan pada akhir pekan lalu.
Salah satu staf presiden Korsel mengatakan pada Selasa (1/11) malam Yoon menerima laporan panggilan ke hotline polisi saat kejadian. Ia kemudian meminta penyelidikan secara menyeluruh.
"[Mereka yang bertanggung jawab] ditangani secara ketat sesuai hukum dan prinsip," kata pejabat itu kepada Yonhap, Rabu (2/11).
Terpisah, Badan Kepolisian Nasional mengungkapkan isi 11 panggilan darurat yang muncul sekitar empat jam sebelum bencana itu.
Dalam transkrip panggilan itu, banyak penelepon mengatakan merasa seperti akan "jatuh hingga mati."
Kepala polisi nasional Korsel Yoon Hee-keun kemudian meminta maaf atas tanggapan polisi yang tidak cukup memadai. Ia menjanjikan pemeriksaan internal usai tragedi tersebut.
Saat meminta maaf, Yoon bahkan membungkukkan badan di hadapan publik.
Serangkaian permintaan maaf juga muncul dari Menteri Dalam Negeri Lee Sang Min, Kepala Daerah Yongsan, dan Walikota Seoul Oh Se-Hoon.
Ramai-ramai pejabat minta maaf ini muncul usai presiden menerima laporan soal panggilan darurat. Namun, salah seorang pejabat menilai dua hal ini tak berkaitan.
"Tidak ada hubungan langsung antara perintah Presiden Yoon dan permintaan maaf dari berbagai pejabat," kata seorang pejabat kepresidenan.
Ia kemudian berkata, "Inspeksi dan investigasi internal polisi juga tidak dalam lingkup komando kantor kepresidenan."
Diketahui, Korea Selatan tengah berduka usai 156 orang meninggal dalam tragedi Itaewon.
Kejadian itu bermula ketika orang ramai-ramai memadati jalan yang menanjak. Kemudian ada orang yang jatuh dan menimpa massa di bawah.
Orang-orang kemudian panik dan para pengunjung saling injak.
Petugas berusaha keras menarik orang-orang keluar dari kerumunan. Namun, puluhan orang sudah terkapar dan mengalami henti jantung.
Hingga kini penyebab insiden tersebut belum diketahui. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan. Berbagai macam spekulasi muncul menyoal festival mematikan itu.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)