POJOKNEGERI.COM - Jumlah penduduk Indonesia separuhnya berada di Pulau Jawa.
Tak heran, Jawa menjadi kunci dalam tiap pemilihan presiden.
Tak terkecuali pada Pilpres 2024 ini.
Diketahui, 3 nama muncul sebagai kandidat peserta Pilpres 2024.
Mereka adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Jawa Barat akan menjadi salah satu medan perang strategis di Pilpres 2024.
Provinsi dengan jumlah populasi paling banyak di Indonesia ini sudah mulai jadi rebutan bakal calon presiden (bacapres) menjelang pemilu.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan bacapres Partai Gerindra Prabowo Subianto masih berkuasa di provinsi ini.
Jawa Barat memang menjadi salah satu lumbung suara Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Suara Prabowo paling dominan di Jawa Barat, perolehannya 43,1 persen. Kemudian, disusul Anies Baswedan 28,3 persen. Sementara Ganjar Pranowo 22,7 persen," kata Burhan
Meski demikian, Burhan menyebut suara Prabowo di Jawa Barat tidak seprima pada 2014 dan 2019. Hal itu disebabkan oleh kehadiran Anies.
Dia mengatakan Anies sempat menguasai lumbung suara Jawa Barat pada November 2022.
Namun suara Anies di provinsi itu turun secara perlahan dan basis suara Prabowo kembali pulih.
"Kalau lihat data, sepertinya Jawa Barat perebutan Prabowo lawan Anies, Ganjar stabil saja 20 persen, terutama di Pantura.
Kita tahu wilayah Pantura seperti Subang, Majalengka, Indramayu, Cirebon basis PDIP," ucapnya.
Burhan mengatakan Jawa Barat memang akan menjadi salah satu kunci kemenangan di Pilpres 2024.
Hal itu dibuktikan dengan pergerakan elektabilitas Prabowo beberapa bulan terakhir.
"Kenapa Prabowo rebound dan jadi penantang kompetitif secara nasional terhadap Ganjar Pranowo? Salah satunya faktor menguatnya kembali suara di Jawa Barat," ungkapnya.
Meski demikian, ia mengingatkan Jawa Barat saja tak cukup untuk menang di 2024.
Dia mengingatkan Prabowo menang di Jawa Barat dalam dua edisi pilpres, tetapi kalah di level nasional.
Burhan berkata masih ada Jawa Tengah dan Jawa Timur yang juga memiliki populasi banyak.
Jawa Tengah, ucapnya, hampir pasti dimenangkan mantan gubernurnya, Ganjar Pranowo.
Adapun Jawa Timur akan menjadi wilayah penentu. Ia berkata capres yang bisa mengamankan daerah ini akan diunggulkan.
"Jawa Timur saya sebut sebagai wilayah tak bertuan. Jadi, kalau Prabowo dan Anies ingin unggul, ya harus menguasai Jawa Timur.
Peluangnya terbuka seiring melemahnya suara Ganjar pascapembatalan Piala Dunia U-20," ucapnya.
Peran Cawapres
Peneliti Charta Politika Indonesia Ardha Ranadireksa mengatakan Jawa Barat masih dikuasai Prabowo. Hal itu sejalan dengan meningkatnya kekuatan Gerindra di sana.
"Sejauh ini paling kuat PDIP dan Gerindra. Memang ada kenaikan signifikan dari Gerindra di Jawa Barat," ucap Ardha.
Ardha mengamini sosok cawapres akan menjadi penentu pertarungan di Jawa pada Pilpres 2024.
Menurutnya, Ganjar, Prabowo, dan Anies harus benar-benar cermat menentukan sosok cawapres.
Dia berkata ada sejumlah sosok yang mungkin mendongkrak suara di Jawa Barat, seperti Ridwan Kamil Akan tetapi, RK belum tentu mengerek suara capres di provinsi lain.
"Tanpa mengecilkan peran RK, memang dia penentu di Jabar, tapi apakah dia cukup dikenal di Indonesia Timur yang jadi lumbung suara juga?" Tuturnya.
Selain cawapres, kunci kemenangan di Jawa Barat juga harus memperhatikan keberagaman provisi tersebut.
Ia menilai Jawa Barat perlu pendekatan khusus karena setiap karisedenan punya kultur politik berbeda.
"Ketika menyasar Priangan Timur, pendekatan keagamaan lebih kental, misalnya.
Untuk daerah industri , seperti Karawang, pendekatan ketenagakerjaan," katanya. (*)