POJOKNEGERI.COM - Bakal Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, memanaskan mesin politiknya menyambut gelaran Pilpres 2024.
Selain menyampaikan gagasan dan arah tujuannya menjadi presiden, Gubernur Jawa Tengah itu juga sedikit menyinggung berbagai pihak.
Ganjar menyampaikan pidato politiknya di depan relawan di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta, Rabu (19/7).
Dalam acara tersebut Ganjar bersama relawan kompak mengenakan kemeja garis-garis putih hitam.
Ada beberapa poin yang disampaikan Ganjar.
Mulai dari asal muasal penggunaan kemeja, hingga isi pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Yogyakarta.
Berikut ini kami rangkum sejumlah poin penting dalam pidato politik yang disampaikan Ganjar Pranowo:
1. Kemeja Hitam Putih
Ganjar mengatakan kemeja garis-garis hitam putih memberi kesan bahwa seseorang memiliki pilihan meski dihadapkan pada keputusan yang sulit.
Ganjar menegaskan bahwa dirinya bukan orang yang 'abu-abu'.
Ganjar juga mengungkapkan kemeja bermotif garis-garis dengan warna hitam putih itu merupakan pilihan Presiden Joko Widodo.
2. Minta Relawan Perkuat Diri
Ganjar meminta agar kelompok relawan memperkuat dukungan di berbagai daerah terutama yang dianggap masih kurang memberikan dukungan kepadanya.
Ia juga meminta relawan fokus dan bersinergi agar dukungan di daerah-daerah dapat dimaksimalkan.
Ganjar menegaskan ketika membuka data ternyata ada daerah yang gagal dikuasai, dan sebaliknya ada daerah yang berhasil.
3. Singgung yang Pindah Gerbong
Di hadapan relawannya, Ganjar juga mempersilakan apabila ada yang mengalihkan dukungan pada Pilpres 2024.
Ganjar mengatakan pilihan sikap mereka tak perlu ditangisi, meskipun mereka berasal dari satu barisan yang sama.
Menurutnya, dinamika politik terus berkembang hingga menjelang pemilu mendatang.
4. Singgung Neokolonialisme
Ganjar menyebut ada pihak tertentu yang ingin menghentikan kebijakan hilirisasi mineral Indonesia.
Menurut Ganjar langkah Jokowi yang menghentikan ekspor komoditas nikel berhadapan dengan kolonialisme gaya baru lewat regulasi.
Ganjar menilai tekanan yang diarahkan pada Indonesia terkait kebijakan nikel tersebut merupakan upaya pihak tertentu yang ingin mendikte kebijakan Indonesia.
Ia mengutuk upaya-upaya tersebut yang membuat Indonesia harus patuh terhadap keinginan mereka.
5. Ungkap Perbincangan dengan Jokowi
Ganjar mengungkapkan isi pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo yang berlangsung selama 30 menit di Yogyakarta pada 9 Juli lalu.
Ganjar mengaku membicarakan banyak hal, termasuk soal dinamika politik.
Ganjar juga mengatakan membahas soal politik dalam negeri dan dinamika di luar negeri saat berbincang dengan Jokowi.
Dalam pertemuannya, Ganjar mengaku diberi pesan untuk menghadapi Pilpres 2024 mendatang.
6. Singgung Pencopotan Baliho
Ganjar meminta relawan tak tersinggung atas pencopotan baliho bergambar dirinya yang dipasang di lahan Makodim 1013/MTW, Kalimantan Tengah.
Ganjar mengatakan jika memang ada yang dilanggar, tidak masalah baliho itu dicopot.
Ia saat itu meminta baliho dirinya untuk dicopot.
Ganjar bahkan mengaku ikhlas jika baliho itu dibakar.
(redaksi)