POJOKNEGERI.COM - Pemecatan dilakukan Gerindra kepada M Taufik.
Pemecatan ini sekaligus memperjelas hubungan M Taufik dan Gerindra yang dalam beberapa hari terakhir terkesan tidak baik-baik saja.
Sebelum adanya pemecatan oleh Gerindra, beberapa hari sebelumnya M Taufik sempat menyatakan rencana mundurnya sebagai anggota DPRD DKI dan menyatakan akan pindah partai.
Isu pindah partai oleh M Taufik itu sudah berhembus sejak beberapa bulan lalu.
Akan tetapi, barulah pada Minggu, 5 Juni 2022, M Taufik mengumbar rencananya keluar dari DPRD akhir bulan ini dan akan pindah partai.
"Saya keluar dari DPRD ya minggu-minggu terakhir bulan ini. (Keluar) tanggal 22 (Juni), (bertepatan) ulang tahun Jakarta. Ya keluar (dari Gerindra). Kan kalau mau pindah partai harus keluar dulu, nggak bisa dua-dua," kata Taufik dikutip dari Detik.com, Rabu (8/6/2022).
M. Taufik bahkan tidak malu-malu menyebut nama partai, yang bakal jadi pelabuhan terbarunya, yaitu NasDem.
Taufik pun juga menjelaskan alasannya pindah ke partai besutan Surya Paloh itu.
Pertama, Taufik menilai NasDem dan Gerindra memiliki kesamaan ideologi. Kedua, yang diyakini sebagai alasan inti, yakni karena dia melihat NasDem ingin mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Pertama bahwa NasDem nasionalis juga sama kayak Gerindra, ya kan? Jadi NasDem usung Anies dalam pandangan saya, mudah-mudahan betul. (Dukung Anies maju) memang iya. (Dukung Anies) iya, harus konsisten," terangnya.
5 Majelis MKP Gerindra Sepakat Pecat M Taufik
Dua hari setelah M Taufik mengutarakan rencananya keluar dari DPRD DKI dan pindah ke NasDem, MKP Gerindra membuat keputusan.
Di mana 5 majelis MKP Gerindra sepakat memecat M Taufik sebagai kader.
"MKP, Majelis Kehormatan Partai, ada 5 majelisnya, sepakat kita untuk memutus Saudara Taufik, memecat sebagai kader Gerindra mulai keputusan itu disampaikan pada hari ini," kata Wakil Ketua Mahkamah Partai DPP Gerindra, Wihadi Wiyanto, di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2022).
Dari penjelasan Wakil Ketua MKP Gerindra, masalah terkait Taufik sebetulnya sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Taufik pernah disidang karena dinilai bermasalah pada 21 Februari 2021.
Dalam sidang tersebut Taufik disebut menyatakan akan loyal kepada Gerindra dan membuat suatu kesepakatan dengan MKP Gerindra bahwa dia akan tetap menjadi kader partai berlambang kepala burung garuda itu. Tapi, belakangan Taufik dianggap melanggar kesepakatan tersebut.
"Melihat adanya ketidakloyalan daripada Saudara Taufik ini, dan juga menyalahi daripada apa yang sudah disampaikan 21 Februari, di mana dia mengatakan akan tetap dengan Partai Gerindra, tetapi pada kenyataannya dengan manuver-manuver dia, dia mengatakan akan mundur," ujar Wihadi.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)