POJOKNEGERI.COM - Seorang petugas polisi tewas setelah ditikam dalam insiden kekerasan di stasiun transit di Pentagon, markas besar militer Amerika Serikat, Selasa (7/8/2021) kemarin.
Di peristiwa itu, seorang tersangka ditembak oleh penegak hukum dan meninggal di tempat kejadian.
Pentagon, di Arlington, Virginia, tepat di seberang Sungai Potomac dari Washington, DC, untuk sementara dikunci setelah tembakan dilepaskan Selasa pagi di dekat pintu masuk gedung.
Kepala Badan Perlindungan Angkatan Pentagon Woodrow Kusse mengkonfirmasi dalam konferensi media bahwa seorang perwira polisi Pentagon diserang di peron bus DC Metro yang merupakan bagian dari Pusat Transit Pentagon.
"Tembakan terjadi dan ada beberapa korban," kata Kusse kepada wartawan di Pentagon.
Seorang perwira polisi Pentagon yang ditikam kemudian meninggal.
Kusse menolak untuk mengkonfirmasi kematian petugas atau kondisi tersangka, mengutip penyelidikan yang sedang berlangsung yang dipimpin oleh FBI.
Kusse mengatakan insiden itu sudah berakhir, Pentagon aman dan polisi tidak mencari tersangka tambahan.
Seorang reporter Associated Press di dekat gedung mendengar beberapa tembakan, kemudian jeda, diikuti oleh setidaknya satu tembakan tambahan.
Wartawan AP lainnya mendengar polisi meneriakkan "penembak".
Senator AS Mark Warner dari Virginia mentweet keprihatinannya atas petugas polisi yang dilaporkan tewas.
Pengumuman Pentagon mengatakan fasilitas itu dikunci karena "aktivitas polisi".
Badan yang bertanggung jawab atas keamanan di gedung itu yakni Badan Perlindungan Pasukan Pentagon, mentweet sesaat sebelum tengah hari bahwa tempat kejadian itu aman.
Penguncian dicabut kecuali untuk area di sekitar TKP.
Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan, berada di pertemuan Gedung Putih dengan Presiden Joe Biden pada saat penembakan itu.
(redaksi)
Sumber: Aljazeera