POJOKNEGERI.COM - Wali Kota Samarinda Andi Harun beri pesan menohok kepada jajaran di bawahnya untuk bisa bekerja maksimal dalam pelayanan kepada warga.
Hal itu terjadi saat Wali Kota Samarinda Andi Harun meresmikan secara langsung Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sungai Kapih di Kelurahan Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan, Kamis (4/11/2021).
Pada kesempatan sambutannya, Andi Harun melayangkan beberapa kritik terhadap kinerja Perumdam Tirta Kencana.
Ia mengaku tidak sepenuhnya bahagia dengan peresmian IPA Sungai Kapih. Sebab Perumdam Tirta Kencana dianggap lepas dari janji awal yang akan mengoperasikan penyaluran air bersih dengan kapasitas 200 liter per detik.
"Hari ini baru 50 liter per detik. Hari ini baru 50 liter per detik. Jadi saya belum terlalu happy hari ini. Belum membuat saya gembira hari ini karena kinerja yang belum maksimal," cetusnya saat memberi sambutan.
Di hadapan Jajaran Direksi Perumdam Tirta Kencana, dan disaksikan unsur anggota DPRD Kota Samarinda, And Harun meluapkan kekecewaan atas lambannya kinerja Perumdam.
Dari penuturan wali kota, dirinya dijanjikan oleh pihak Perumdam Tirta Kencana IPA Sungai Kapih dapat beroperasi menyalurkan air bersih dengan kapasitas 200 liter per detik. Namun hal itu hanya sebatas janji.
"Saya sudah beri tugas kepada Perumdam paling lambat Januari ini 200 liter sudah beroperasi semua. Sebenarnya ini kesempatan kedua, karena dijanjikan kepada saya November ini beroperasi semua," ungkap AH sapaan karib wali kota.
"Ini catatan kesekian kalinya. Kita kalau berjanji jangan pernah ingkar. Kalau tidak sanggup bilang tidak sanggup," timpalnya.
AH menegaskan, dirinya tidak akan memberi kesempatan lagi jika kinerja Perumdam Tirta Kencana tidak dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan apa yang telah disampaikan kepada Pemkot Samarinda.
"Rp 100 miliar lebih ini bukan sedikit. Kinerja Perumdam seharusnya tidak sama dengan birokrasi yang lambat dan bertele-tele. Harusnya bisa lebih cepat agar dapat cepat dirasakan masyarakat," tegasnya.
Kebutuhan air bersih diakui AH merupakan kebutuhan yang sangat diinginkan oleh masyarakat. Ia tidak ingin masyarakat Samarinda terus mengeluh atas minimnya pasokan air bersih.
Sebab itu pula ia mendorong seluruh jajaran Perumdam Tirta Kencana dan seluruh stakeholder untuk dapat mengubah kebiasaan yang dinilai masyarakat lamban.
"Mulai hari ini saya minta kita semua bisa berubah. Mulai dari pekerja paling bawah hingga atas bisa berubah untuk memajukan pelayanan publik. Kasian masyarakat terus mengeluh soal air bersih," katanya.
(redaksi)