POJOKNEGERI.COM - Kabar terbaru disiarkan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) perihal pilot Susi Air Philip Mehrtens.
OPM merilis foto dan video memperlihatkan kondisi pilot Susi Air Philip Mehrtens.
Dari gambar foto dan video yang ditunjukkan itu, pilot Susi Air tampak dikawal sejumlah orang membawa senjata api serta panah.
OPM mengabarkan bahwa pilot Philip Mehrtens dalam kondisi baik-baik saja.
"Update terbaru kami tentang kondisi pilot Selandia Baru di Pos TPNPB di Ndugama Derakma, kondisinya baik-baik saja, aman dan sehat," Juru Bicara Komnas TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam keterangannya, Jumat (10/3).
Diketahui pula bahwa pilot Susi Air Philip Mehrtens sempat mengirimkan pesan mengharukan yang ditujukan kepada keluarganya.
Dilansir dalam video yang diterbitkan Reuters, Philip meminta keluarganya untuk tak khawatir.
Dia mengatakan telah mendapatkan perawatan yang baik.
"Jangan mengkhawatirkan aku, aku dirawat sebaik mungkin mengingat situasi ini," kata Mehrtens seperti dikutip Reuters, Jumat (10/3/2023).
"Semoga kita bisa segera berkumpul kembali." ujarnya lagi.
Sosok Philip Mehrtens
Rekan dan mantan kolega Mehrtens mengatakan Mehrtens adalah warga asal Christchurch. Rekan-rekannya menilai ia merupakan sosok yang pendiam dan serius, seperti dikutip dari New Zealand Herald.
Mehrtens memiliki istri warga Indonesia. Dia disebut ikut tinggal di RI bersama sang istri selama beberapa waktu.
Pendiri Susi Air sekaligus mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga mengatakan kepada New Zealand Herald bahwa Mehrtens merupakan salah satu pilot terbaik maskapainya.
Susi membeberkan Mehrtens memiliki seorang putra berusia sekitar lima tahun. Dia merupakan sosok yang sayang dengan keluarga.
Dalam laporan The Sydney Morning Herald, rekan dan mantan kolega Mehrtens juga mengatakan sang pilot bekerja di maskapai Susi Air usai dirinya menyelesaikan sekolah penerbangan.
Dia bekerja di bawah Susi Air sebelum kembali ke Selandia Baru pada 2016.
Mehrtens belajar menerbangkan pesawat di Akademi Penerbangan Internasional di Bandara Christchurch.
Dia sempat bekerja di luar negeri selama delapan tahun lalu menikah pada 2012 sebelum pindah ke Auckland bersama istri dan putranya pada 2016.
Pada 2019, Mehrtens dan keluarga pindah ke Hong Kong. Saat itu ia bekerja untuk Cathay Dragon, anak perusahaan Cathay Pacific yang berhenti beroperasi pada 2020 karena pandemi Covid-19.
Mehrtens lalu kembali ke Susi Air.
Dia menerbangkan pesawat melewati "jalur berbahaya" yakni landasan pacu jarak pendek di bukit curam.
"Ini menunjukkan betapa dia sangat sayang keluarga, karena rela menempatkan diri dalam risiko demi mendapat uang untuk menghidupi keluarganya," kata mantan sejawat Mehrtens yang enggan disebutkan identitasnya kepada Sydney Morning Herald.
"Phil adalah orang yang baik. Tak ada orang yang pernah bicara buruk tentang dia."
(redaksi)