POJOKNEGERI.COM - Peringatan Hari Aksi Tambang (HATAM) 2022 digelar pula di Samarinda, Kalimantan Timur.
Aksi difokuskan di dua lokasi yakni Kantor Pos Pusat Samarinda dan Kantor Gubernur Kaltim, Senin (30/5/2022).
Diketahui, tepat 16 tahun atau tepatnya pada 29 Mei 2006, lumpur Lapindo di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, meluap untuk pertama kali. Diketahui, luapan lumpur berasal dari Sumur Banjarpanji 1 di lokasi pengeboran gas milik PT Lapindo Brantas. Luapan tersebut telah menelan puluhan hektare lahan mulai dari perumahan, jalan, dan kawasan pertanian.
Hari pertama kali munculnya lumpur panas ini pun dijadikan peringatan Hari Anti Tambang (Hatam) yang diperingati setiap tahunnya.
Dalam aksi di Hari Anti Tambang itu, massa yang tergabung dalam Solidaritas Rakyat Kaltim lakukan aksi berjalan kaki.
Dimulai dari Taman Samarendah menuju Kantor Gubernur Kaltim.
Disampaikan Pradarma Rupang, Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, aksi ini sekaligus memperingatkan bahwa bencana seperti lumpur Lapindo bisa terjadi di daerah-daerah lain.
"Selama ini pemerintah mudah sekali lupa dengan bencana-bencana seperti ini. Karena itu menjadi bagian dari kebijakan pemerintah yang salah urus," katanya.
Dalam lakukan aksi, massa membawa beberapa poster serta juga replika patung raksasa.
Patung raksasa itu disebut sebagai replika Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia.
Untuk replika Luhut itu, massa menilai Luhut Binsar memiliki akses politik yang bisa menjurus pada konflik kepentingan.
"Selama ini dia telah diberikan akses politik secara luas oleh pemerintahan Jokowi untuk rangkap jabatan. Namun di sisi lain, dia (Luhut) juga adalah pengusaha. Ketika ia menjadi pejabat dia tidak bisa memisahkan dirinya sebagai pejabat publik dan juga pengusaha," kata Rupang.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)