POJOKNEGERI.COM - Italia dilanda masalah.
Hal itu setelah Perdana Menteri Italia, Mario Draghi mengundurkan diri dari jabatannya.
Surat pengunduran Mario Draghi telah diterima kantor kepresidenan Sergio Mattarella pada Kamis kemarin.
Pengunduran diri Draghi itu turut mempengaruhi bursa saham Italia. FTSE MIB (Milano Italia Borsa) yang merupakan indeks pasar saham untuk Bursa Saham Italia mengalami penurunan.
Melansir CNBC, Jumat (21/7/2022), per jam 16:20 WIB, FTSE MIB mengalami pelemahan sebesar 2,28%. FTSE MIB turun sebesar 470 poin dan diperdagangkan di kisaran 20,881.
Perdagangan tertinggi harian adalah 21,061, sementara perdagangan terendahnya adalah 20,724. Dikutip dari Investing.com, rincian penurunan bursa Italia adalah sebagai berikut.
FTSE IT Mid Cap diperdagangkan di angka 38.145. Jumlah tersebut mengalami pengikisan poin sebesar 618 atau melemah 1,60%. Poin tertinggi adalah 38.399, dan poin terendah adalah 37.923.
Sementara FTSE IT Small Cap diperdagangkan 28.412, melemah 410 poin atau turun 1,42%. Nilai perdagangan tertingginya adalah 28.412 dan terendahnya adalah 28.635.
Pada hari Kamis, FTSE MIB TR EUR mengalami pelemahan sebesar 791 poin atau terkikis 1,60%. Saat ini, FTSE MIB TR EUR diperdagangkan di kisaran 48.595, dengan nilai tertinggi 48.595 dan terendah di 48.595.
Italia 40 kini berada di level 2.045, dengan penjualan tertinggi sebesar 2.058 dan terendah 2.025. Ada pelemahan sekitar 42 poin atau turun 1,96%.
Pengunduran diri Draghi juga mempengaruhi pasar saham Eropa yang mengalami pelemahan sejak Kamis.
Pasar saham Eropa semakin terbebani oleh ketidakpastian politik Italia menjelang pertemuan penting Bank Sentral Eropa.
Per jam 04:10 waktu Eropa atau pukul 15:10 WIB, DAX di Jerman 0,5% lebih rendah. CAC 40 di Prancis turun 0,2%, dan FTSE 100 Inggris merosot 0,4%.
Krisis politik di pemerintahan
Pengunduran Draghi sendiri terjadi akibat krisis politik di dalam pemerintahan Italia selama berbulan-bulan. Puncaknya adalah pada 14 Juli lalu.
Saat itu pemerintahan Italia terancam bubar setelah partai koalisi, Gerakan Bintang 5 (5-Star Movement), menolak ikut ambil bagian dalam mosi percaya parlemen ke eksekutif. Hal itu diungkapkan pemimpin partai Giuseppe Conte.
Alhasil, pemerintahan Draghi pun terancam. Itu karena kurangnya dukungan dalam mosi percaya tersebut.
Partai koalisi lain pun telah memperingatkan bahwa mereka akan mundur dari pemerintah jika Gerakan Bintang 5 memboikot pemungutan suara di Senat. Draghi sempat mengatakan bahwa dia tidak akan memimpin pemerintahan tanpa partai Conte di dalamnya.
Keputusan Gerakan 5 Bintang akhirnya menjerumuskan Italia makin dalam ke ketidakpastian politik. Ini berisiko merusak upaya untuk mengamankan miliaran euro dalam dana Uni Eropa, dan dapat mengarah pada pemilihan nasional lebih awal di musim gugur.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
(redaksi)