POJOKNEGERI.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memasuki masa akhir jabatan pada 2022 ini.
Perihal masa jabatan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sampaikan bahwa bisa saja Presiden Joko Widodo merevisi aturan sehingga dirinya dan Anies Baswedan bisa menjabat hingga digelarnya Pilkada 2024.
"Presiden bisa mengubah merevisi aturan yang ada," kata Riza dalam acara webinar, Selasa (11/1/2022).
Sesuai periode lima tahunan, masa jabatan Anies dan Riza akan habis pada Oktober 2022.
Sementara itu, Pilkada DKI baru akan digelar pada 2024 karena bersamaan dengan pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif. Dengan demikian, akan terjadi kekosongan jabatan.
Dalam UU Pemilu, Presiden Jokowi nantinya menunjuk penjabat gubernur untuk mengisi kekosongan.
Terkait itu, Ahmad Riza Patria menilai bukan mustahil Jokowi memperpanjang jabatannya dan Anies dengan merevisi aturan yang ada.
Seluruhnya, disebutnya mungkin terjadi.
"TNI-Polri bisa jadi menjadi kepala daerah yang ada (penjabat), atau kepala daerah yang ada diperpanjang (masa jabatan), itu semuanya mungkin," kata Riza.
"Semuanya di politik serba mungkin," katanya lagi.
Anies mulai dipasangkan dengan Airlangga
Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta, Basri Baco menilai, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto cocok diduetkan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju pada Pilpres 2024 mendatang.
Basri mengatakan Jika Anies diduetkan dengan Airlangga akan mampu untuk menandingi ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jika dipasangkan dengan Puan Maharani.
Lebih lanjut Basri sebut Golkar bisa berkoalisi dengan sejumlah partai seperti PKS dan Nasdem untuk menandingi Prabowo-Puan.
“Kalau Prabowo-Puan kan sudah dikunci. Kalau Airlangga-Anies kan bisa juga. Anies didukung PKS dan Nasdem, gabung dengan Golkar. Kan cukup itu. Golkar, Nasdem, PKS, dan PAN kan cukup juga buat ngimbangi Prabowo-Puan,” kata Basri, Rabu (5/1/2022).
Hal itu Basri ungkapkan merespon pihak yang menyebut Anies sulit maju di Pilpres 2024 lantaran tidak memilik kendaraan politik.
“Enggak mesti punya partai, kalau gandeng yang punya partai kan bisa. Kalau ditandemkan Airlangga-Anies kan bisa juga,” kata Baco dikutip dari CNNIndonesia.
Diketahui Golkar telah memutuskan untuk mengusung Airlangga untuk maju sebagai calon presiden di pilpres 2024.
Sebelumnya, Wakil ketua Umun Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengatakan pihaknya membuka diri untuk berkoalisi dengan partai manapun di pilpres 2024.
“Ya, kami sudah putuskan bahwa capres kami adalah Pak Airlangga Hartarto,” kata Doli.
(redaksi)