POJOKNEGERI.COM - Pengusaha sekaligus investor Amerika Serikat, Warren Buffett mencuri perhatian publik.
Pasalnya Warren Buffett memprediksi terjadinya pandemi yang lebih buruk dari pandemi Covid-19.
Bukan soal sektor kesehatan, kali ini Warren Buffett memprediksi pandemi yang lebih kompleks yang bakal mengancam manusia kedepannya.
"Akan ada pandemi lain, kami tahu itu. Kami tahu ada nuklir, kimia, biologi, dan sekarang ancaman siber. Masing-masing dari itu memiliki kemungkinan yang mengerikan.
Dan kami melakukan beberapa hal tentang hal itu, tapi ... itu bukan sesuatu yang tampaknya sangat mampu dipahami oleh masyarakat," ungkap Warren Buffett dalam konferensi pers wawancara dengan Becky Quick di acara spesial CNBC “Buffett & Munger: A Wealth of Wisdom" yang ditayangkan pekan lalu.
Warren Buffett mengaku ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari pandemi Covid-19 yang telah mengancam peradaban manusia di dunia.
Terutama tentang ketidaksiapan dunia untuk situasi darurat yang pasti akan terjadi.
"Saya belajar bahwa orang tidak tahu sebanyak yang mereka pikir mereka tahu. Tetapi hal terbesar yang Anda pelajari adalah bahwa pandemi pasti akan terjadi, dan ini bukan yang terburuk," kata Waren Buffett.
"Masyarakat memiliki waktu yang mengerikan untuk mempersiapkan hal-hal yang jauh lebih buruk, tetapi mungkin dan akan terjadi cepat atau lambat."
Sejauh ini sudah lebih dari 600.000 orang telah meninggal dunia akibat Covid-19 di Amerika Serikat.
Bahkan sejumlah negara termasuk Indonesia tengah bergulat dengan varian baru di tengah vaksinasi Covid-19 yang gencar dilakukan.
Varian delta, sekarang sudah menyebar di setidaknya 92 negara, termasuk Amerika Serikat, dan diperkirakan akan menjadi jenis penyakit yang dominan di seluruh dunia.
Dalam acara yang sama, Warren Buffett juga mengatakan, konsekuensi ekonomi dari pandemi Covid-19 secara tidak proporsional menimpa usaha kecil.
Bahkan ia menganggap ketidakpastian Covid-19 masih jauh dari kata selesai.
"Dampak ekonomi adalah hal yang sangat tidak merata di mana ratusan ribu atau jutaan usaha kecil telah dirugikan dengan cara yang mengerikan, tetapi sebagian besar perusahaan besar telah melakukannya dengan sangat baik," kata CEO Berkshire Hathaway itu.
Pada Maret 2020, pandemi menyebabkan penutupan ekonomi di Amerika bernilai 20 triliun dollar Amerika Serikat.
Ribuan usaha kecil terpaksa menutup pintu mereka, sementara pengecer besar dan raksasa e-commerce semakin banyak menerima orderan pelanggan.
Produk domestik bruto Amerika Serikat untuk kuartal pertama tahun lalu turun 31,4%.
Penurunan ini belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika pasca-Depresi Hebat. "Ini belum berakhir," kata investor berusia 90 tahun itu.
"Maksud saya, dalam hal ketidakpastian ... ini sangat tidak terduga, tetapi berhasil lebih baik daripada yang diantisipasi orang untuk kebanyakan orang dan sebagian besar bisnis.
Dan itu hanya, bukan karena kesalahan mereka sendiri, itu hanya menghancurkan semua jenis orang dan harapan mereka," ungkapnya.
(*)