POJOKNEGERI.COM - Pemkot Samarinda menunjukkan komitmen untuk mendukung para warga binaan Lapas narkoba yang memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan tinggi, khususnya mencapai gelar S1.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan bahwa pemerintah kota secara serius terlibat dan sejalan dengan inisiatif yang diambil oleh Lapas narkoba.
"Kami memiliki keberuntungan karena pemerintah kota telah menjalin kerjasama yang erat dengan Universitas Terbuka, serta beberapa perguruan tinggi prestisius lainnya seperti Universitas Widya Gama. Kami yakin, melalui kerjasama ini, kami dapat memberikan akses pendidikan yang lebih baik bagi para warga binaan yang ingin melanjutkan studi S1," kata Andi Harun saat lakukan peninjauan ke lapas Narkotika pada Rabu (7/2/2024)
Ia mengatakan bahwa pihaknya telah menerima pengajuan dari Kalapas narkoba mengenai 41 warga binaan yang berkeinginan melanjutkan pendidikan S1. Salah satu hambatan yang dihadapi adalah masalah biaya pendidikan.
"Saya atas nama pemerintah kota Samarinda berjanji untuk membantu pembiayaan bagi warga binaan yang ingin melanjutkan ke jenjang S1. Kami percaya bahwa investasi ini akan membawa dampak positif tidak hanya bagi mereka secara individual, tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan," ujarnya
Andi Harun juga menyoroti pentingnya empati dan dukungan terhadap warga binaan yang telah memiliki kesadaran diri untuk meraih pendidikan lebih tinggi.
"Kesadaran ini bukan hanya bersifat personal, tetapi juga bersifat spiritual. Ini adalah tanda bahwa mereka memiliki keinginan kuat untuk memperbaiki masa depan mereka," ucapnya
Ia menekankan bahwa hampir setiap individu pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya, namun kehebatan sejati terletak pada kemampuan untuk bangkit dan berkomitmen pada perbaikan.
"Orang yang luar biasa adalah mereka yang mampu belajar dari kesalahan di masa lalu dan kemudian berkomitmen untuk memperbaiki diri mereka sendiri," tambahnya.
Pentingnya instrumen pembinaan di dalam Lapas narkoba diakui sebagai pemicu (Trigger) bagi warga binaan untuk mempersiapkan diri mereka kembali ke masyarakat. Hal ini juga menciptakan peluang bagi mereka untuk memberikan kontribusi positif melalui keterampilan yang mereka peroleh selama masa pembinaan. Dengan demikian, program ini tidak hanya berfokus pada pendidikan, tetapi juga membuka peluang bagi reintegrasi sosial dan kontribusi positif pada masyarakat.
(*)