POJOKNEGERI.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah merencanakan pembangunan musala terapung yang akan menjadi bagian dari pengembangan Teras Samarinda.
Marnabas Patiroy, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan di Pemerintah Kota Samarinda, menjelaskan bahwa musala terapung ini akan menjadi fasilitas baru yang melengkapi kebutuhan pengunjung.
"Musala ini akan menjadi tambahan bagi kita untuk beribadah saat ini desainnya sedang dalam proses perencanaan, dan direncanakan selesai pada tahun 2025," kata Marnabas saat dihubungi via telepon pada Kamis, (10/10/2024).
Lokasi yang dipilih untuk pembangunan musala terapung ini cukup strategis, yaitu di antara area parkir dan amphiteater Teras Samarinda.
“Letaknya yang dekat dengan fasilitas utama Teras Samarinda diyakini akan memudahkan akses bagi para pengunjung. Pemerintah juga berencana memanfaatkan lahan melengkung yang tersedia di sekitar area tersebut, yang nantinya akan digunakan sebagai pondasi musala,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa musala terapung ini akan menjadi fasilitas yang berdiri sendiri dan tidak termasuk dalam segmen tertentu dari pengembangan Teras Samarinda. Meski demikian, keberadaannya diharapkan bisa menjadi penghubung antara beberapa bagian Teras Samarinda, khususnya antara teras satu dan teras tiga.
Meskipun berada di dekat Sungai Mahakam, yang sering dilewati oleh kapal tongkang dan kapal-kapal lainnya, Marnabas meyakinkan bahwa lokasi musala terapung ini aman dari lalu lintas air.
"Antara amphiteater dengan area parkir itu menjorok ke dalam, jadi tidak akan terganggu oleh kapal-kapal yang lewat," jelasnya.
Terkait anggaran pembangunan, Marnabas menyatakan bahwa anggaran pasti untuk proyek musala terapung ini belum bisa dipastikan.
“Saat ini, pembangunan masih dalam tahap perencanaan, dan pemerintah sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk mengoptimalkan anggaran yang ada,”
Ia mengungkapkan salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah menggabungkan anggaran musala dengan proyek pengembangan lainnya di Teras Samarinda, sehingga tidak memerlukan biaya tambahan yang besar.
“Kami berharap pembangunan musala ini bisa disatukan dengan tahap perencanaan Teras Samarinda lainnya, agar lebih efisien dari segi biaya," tuturnya .
Pemerintah optimis bahwa dengan perencanaan yang matang, proyek ini bisa memberikan manfaat besar bagi pengunjung. Selain untuk memenuhi kebutuhan spiritual, musala terapung ini juga akan menambah daya tarik Teras Samarinda sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Samarinda.
Ia mengatakan dengan tigginya jumlah pengunjung di Teras Samarinda, kehadiran musala terapung ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan tambahan bagi para wisatawan. Saat ini, fasilitas musala yang tersedia di area tersebut masih terbatas kapasitasnya, padahal jumlah pengunjung bisa mencapai 2.000 hingga 3.000 orang per hari.
“Pengunjung harian Teras Samarinda cukup tinggi, sehingga penting untuk menyiapkan fasilitas ibadah yang memadai," pungkasnya.
(*)