POJOKNEGERI.COM - Kemiskinan menjadi perhatian Pemerintah kabupaten (Pemkab) Kutai Kertanegara (Kukar).
Upaya disebut-sebut sudah optimal dalam melakukan penanggulangan kemiskinan.
Pemkab Kukar bekerjasama dengan Dewan Masjid.
Rapat koordinasi (Rakor) antara Pemkab Kukar, Dewan Masjid dan pelaku usaha di Kukar dilakukan untuk memantapkan langkah bersama tersebut.
Kegiatan digelar di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar, Tenggarong, Selasa (21/06/22)
Saat memimpin rakor tersebut, Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan program penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu program prioritas yang dieksekusi melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK).
Badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) Kukar menjadi leading sektor TKPK. Dengan menggandeng Dewan Masjid, beserta pelaku usaha.
Diharapkan dapat mengoptimalkan langkah Pemkab Kukar untuk menekan angka kemiskinan.
“Kalau program ini berjalan dengan baik, Maka banyak persoalan lain yang akan terselesaikan dan ini untuk memastikan data-data yang telah dilakukan OPD terkait dan juga Dewan masjid. Hal untuk mensinkronisasikan kembali data dengan teman-teman perusahaan pada program CSR, dengan begitu tak ada lagi program yang tumpang tindih,” Kata Edi Damansyah.
Bagi Edi sapaanya, masjid adalah rumah besar, selain untuk beribadah, juga bisa berperan besar dalam pengentasan kemiskinan.
Untuk itu sebagai mitra pemerintah, Dewan masjid meminta para pengurus masjid didorong untuk menangani warga-warga pra sejahtera di sekitar masjid dan harus punya data profil warga baik dermawan, menengah maupun pra sejahtera.
Saat ini, Dewan Masjid Kukar sudah memiliki data tersebut dengan program E-Masjid.
“Dari sisi agama berdosa bila membiarkan ada masyarakat miskin di lingkungan tempat tinggal kita.
Paling tidak tetangga sebelah rumah yang harus diperhatikan dan begitulah maksud saya masjid harus memiliki data masyarakatnya yang berada 40 rumah baik itu disisi kiri, kanan, depan dan belakang masjid,” ungkap Edi.
Pendataan yang dilakukan Dewan Masjid Kukar untuk memastikan masyarakat yang membutuhkan bantuan baik itu masalah ekonomi, pelatihan hingga spiritual bisa dilakukan.
“Dengan data yang terus diperbarui, maka kita bisa bekerja dengan maksimal, misalkan masyarakat tersebut tidak punya pekerjaan bisa dicarikan lewat perusahaan-perusahaan yang ada di sekitarnya dan kalau tidak ada skil untuk bekerja maka dapat diberikan pelatihan yang menunjang untuk mencari pekerjaan dan itulah gunanya data dan juga bila spiritual masyarakat baik maka semua akan berjalan dengan baik dan itulah salah satu fungsi desa masjid dalam hal ini,” papar Edi lagi memaparkan.
Edi berharap, pemutahiran data-data bisa dilakukan dan terintegrasi dengan kementerian maupun perusahaan-perusahaan yang ada di Kukar.
Hal ini dimaksudkan agar para perusahaan melaksanakan CSRnya bisa berkoordinasi dengan dinas terkait, agar program yang dilakukan bisa ikut menanggulangi masalah yang ada di Kukar terutama untuk menanggulangi masalah kemiskinan.
Ia meminta kepala dinas untuk aktif berkoordinasi kepada kementerian teknisnya agar beberapa program nasional Kukar dapat ikut serta dan dapat dilaksanakan di Kota Raja julukan Tenggarong.
“OPD tolong rajin-rajin berkoordinasi dengan kementerian teknisnya, karena jangan hanya mengandalkan APBD saja, karenan yang dikerjakan lewat dana APBD banyak,” pinta Edi mengakhiri.
Dalam kegiatan hadir pula Sekda Kukar Sunggono, Ketua Dewan Masjid Ustadz Bisron, Prof Iskandar, Forum Komunikasi TJSP Kukar Muslim Gunawan, OPD Se Kukar baik secara Luring maupun Daring, Camat Muara Kaman, Camat Samboja dan beberapa pelaku usaha dari perusahaan.
(advertorial)