POJOKNEGERI.COM - Partisipasi perempuan dalam kontestasi Pemilu dan Pilkada serentak 2024 ke depan masih terus didorong.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim, Riza Indra Riadi berharap, pelaksanaan Pemilu serentak yang akan berlangsung pada 2024 dapat terlaksana dengan baik dan melahirkan pimpinan, serta wakil rakyat sesuai aspirasi dan keinginan rakyat.
“Pemilu di tanah air selalu sukses terlaksana dengan melahirkan pimpinan dan wakil rakyat seperti yang diinginkan rakyat. Tentunya kita berharap, ini akan terlaksana di Pemilu selanjutnya, dengan Pemilu yang bersih, tanpa dicederai oleh tindakan yang merusak demokrasi,” ucapnya, usai membuka kegiatan Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi Perempuan, dalam rangka peningkatan partisipasi pemilih pada Pemilu serentak 2024, di Ballroom Hotel Aston Samarinda, Rabu, (8/7/2022).
Untuk itu, kata dia, melalui sosialisasi yang dihelat tersebut diharapkan dapat menggenjot partisipasi politik perempuan di Kaltim. Apalagi, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) antara pemilih laki-laki dengan pemilih perempuan tidak terlalu banyak berbeda.
Namun demikian, banyak kendala faktor yang menjadi kendala. Seperti misalnya, pertama, kesadaran perempuan berkiprah dan berpartisipasi di dunia politik yang masih rendah. Kedua, perempuan lebih suka mengurus keluarga dan rumah tangga.
Kemudian ketiga, orangtua dan suami pada umumnya tidak suka atau enggan mengizinkan untuk istri atau anak perempuannya banyak beraktivitas di luar rumah. Keempat, Keluarga kurang mendukung perempuan untuk berkiprah di dunia politik. Dan kelima, masyarakat masih kurang memberi dorongan dan dukungan terhadap perempuan untuk memenangkan pertarungan politik.
“Ada 5 dorongan yang bisa dilakukan untuk dapat memberikan dukungan pada perempuan untuk berkiprah dan memenangkan politik. Yaitu, harus dimulai pendidikan politik dari keluarga. Kemudian anak perempuan yang mengikuti pendidikan sejak sekolah didorong untuk aktif berorganisasi. Ketiga, melakukan advokasi terhadap kaum perempuan supaya terpanggil untuk berpartisipasi dalam politik. Keempat, mempersiapkan anak perempuan sejak dini untuk terpanggil masuk dalam dunia politik dan terakhir memberikan pencerahan pada perempuan supaya aktif dalam kegiatan politik,” bebernya.
Riza Indra Riadi menegaskan, kaum perempuan memiliki peluang dan kesempatan yang besar untuk berpartisipasi dalam dunia politik.
“Tidak hanya menjadi penggembira seperti selama ini. Apalagi sekarang peluang perempuan semakin terbuka untuk menjadi pemain, bukan lagi sekedar partisipasi pasif,” tutupnya.
(adv/diskominfokaltim)