POJOKNEGERI.COM - Pemerintah saat ini terus menggenjot pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).
Bahkan pemerintah merencanakan pelaksanaan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia akan digelar di IKN.
Seiring dengan pembangunan yang terus digencarkan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan kendala yang dihadapi saat ini.
Basuki Hadimuljono mengatakan curah hujan yang tinggi di Kalimantan Timur menjadi tantangan baru di tengah percepatan pembangunan fasilitas dasar IKN.
Basuki mengatakan bulan kemarin dari total 30 hari, hanya 8 hari saja hujan tidak turun.
Padahal pihaknya juga butuh cuaca panas untuk menyelesaikan beberapa bangunan, misalnya saja pengaspalan. Dengan hujan yang terus turun, pihaknya pun mengakali pengeringan aspal dengan tenda.
"Masalahnya di sana hanya satu yaitu hujan. Dengan kemarin dari 30 hari hanya 8 hari yang terang, selebihnya hujan, sekarang mengaspal pun pakai tenda, supaya nggak kena hujan," beber Basuki di Halaman Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2024) kemarin.
Hujan juga menimbulkan kemacetan di kota Nusantara dsn sekitarnya, karena akses jalan ke IKN masih banyak yang berupa tanah dan lumpur.
Basuki bilang pekerjaan pembangunan sendiri difokuskan di malam hari agar tak menganggu lalu lintas, namun ternyata pada akhirnya kemacetan tak terhindarkan.
"Semalam di IKN macet total semua, karena hujan, mereka kerja 24 jam, kita atur supaya batching plant beroperasi malam, ternyata semalam macet," beber Basuki.
Di sisi lain, Basuki sendiri menyatakan sarana dan prasarana di IKN siap pada bulan ini.
Artinya, IKN siap menyambut Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya berencana ngantor di sana pada bulan Juli ini.
Basuki mengatakan, infrastruktur air minum, kelistrikan hingga telekomunikasi akan siap pada bulan ini. Dengan demikian, IKN siap untuk ditempati pada bulan ini.
"Yang namanya Juli itu kan tanggal 31. Dari dulu saya bilang pertengahan Juli air akan masuk, listrik sudah masuk, karena tadi saya baru kumpulin untuk energi dan komunikasi. Telkom, PLN, tadi sudah melapor," pungkasnya.
(*)