POJOKNEGERI.COM - Pihak dari pemerintah Selandia Baru mendarat ke Papua untuk mengurus kasus pilot Susi Air, Philip Mehrtens, yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) sejak dua pekan lalu.
"Kedubes [Kedutaan Besar] Selandia Baru di Jakarta ada mengirimkan pejabat konsuler mereka ke Papua," ujar juru bicara Kemlu, Teuku Faizasyah, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (23/2/2023).
Sementara itu, media lokal Selandia Baru, Radio New Zealand (RNZ), juga melaporkan tiga diplomat Selandia Baru dan dua staf Kemlu RI tiba di Mimika pada 15 Februari.
Ketiga diplomat itu yakni wakil Kepala Misi Diplomatik Selandia Baru untuk ASEAN, Brendan Andrew Stanbury, dan perwakilan dari Kedubes Selandia Baru di Jakarta, Patrick John Fitzgibbon dan Alexander Mcsporran.
Sementara itu, dari pihak Kemlu RI yakni Dionisius Elvan Swasono dan Nicolas Hendrik Theodorus.
Kedatangan mereka disebut untuk memantau perkembangan pencarian Mehrtens. Diplomat Wellington berharap pilot Susi Air bisa segera dibebaskan.
Sebelumnya, pihak dari TNI/Polri mendapatkan titik terang soal lokasi keberadaan pilot Susi Air yang disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Disampaikan Polda Papua bahwa, titik terang soal keberadaan pilot Susi Air Philip Mehrtens sudah mulai didapatkan.
"Saat ini tim gabungan dari TNI Polri dan juga Satgas Damai Cartenz Polda Papua masih terus memaksimalkan upaya pencarian. Memang kita sudah bisa mendapatkan titik terang," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, Selasa (21/2).
"Namun kita tidak bisa jelaskan detailnya karena akan dapat mengganggu upaya pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air itu," imbuhnya.
Benny mengatakan berdasarkan informasi yang didapatkan pihaknya, kondisi Philip dilaporkan masih dalam keadaan sehat.
"Namun saat ini karena masih di bawah kelompok kriminal bersenjata tentunya keselamatan pilot ini adalah yang utama," kata Benny.
Sementara itu, Benny mengaku belum dapat perihal kegiatan tim negosiasi yang digalang Pj Bupati Nduga, Namia Gwijangge, untuk membantu pembebasan Phiip.
"Nah itu saya Belum ada informasi lebih jelas lagi, karena itu ranah dari pemda--Pj Bupati dan ketua DPR (Papua)... Belum ada feedback kondisi tersebut," katanya.
(redaksi)