POJOKNEGERI.COM - Polemik penolakan Timnas Israel yang berujung batalnya Piala Dunia U-20 2023 digelar di Indonesia belum berakhir.
PDI Perjuangan (PDIP) menjadi salah satu pihak yang menolak keras datangnya Timnas Israel ke Indonesia, kini partai berlambang Banteng itu mengeluarkan pembelaanya.
PDIP menilai, kehadiran Timnas Israel untuk tampil di Piala Dunia U-20 2023 Indonesia dapat berakibat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menjelaskan, pihaknya khawatir akan ada pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo jika Timnas Israel benar-benar datang ke Indonesia.
Diketahui, impeachment atau pemakzulan merupakan suatu proses penjatuhan dakwaan oleh sebuah badan legislatif terhadap pejabat tinggi negara.
Dengan kata lain, menjatuhkan presiden atau pejabat tinggi negara lain dari jabatannya.
"(Pemerintah) didorong dulu supaya menerima Israel, lalu terjadi berbagai persoalan terkait dengan keamanan. Ini kan kita harus mengkalkulasi risiko yang terburuk di dalam politik," kata Hasto dalam program GASPOL! di Youtube Kompas.com, Kamis (5/4/2023).
"Lalu, kemudian ada tuduhan Pak Jokowi melanggar konstitusi. Lalu, berujung pada impeachment," kata Hasto, dilansir dari Kompas.com.
Menurut Hasto, Jokowi bisa dituduh melanggar pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 jika Timnas Israel datang dan bertanding di Indonesia.
"Kedua, hukum di dalam konferensi Asia-Afrika yang kita tanda tangani, yang menolak Israel," kata Hasto.
"Kemudian, ada peraturan Menteri Luar Negeri yang sudah tercatat dalam berita negara, ini menjadi suatu sasaran empuk (terhadap Jokowi)," ujarnya melanjutkan.
Oleh karena itu, PDIP menyatakan sikap menolak Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Hasto lantas mengungkapkan, PDIP melobi pemerintah sejak putaran pertama pergelaran Piala Dunia U20 2023.
Pada 17 Agustus 2022, kata Hasto, PDIP menggelar diskusi terkait potensi keikutsertaan Israel di Piala Dunia U20 2023.
Berangkat dari diskusi itu, PDI-P kemudian melobi Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
"Saya katakan, jangankan kelompok kanan, kelompok kadrun, PDI Perjuangan saja menolak. Jadi, tolong sampaikan kepada Bapak Presiden karena kami tidak dikatakan berbenturan dengan pemerintah," ujar Hasto kepada Menlu Retno saat itu.
Kemudian, PDIP mengusulkan opsi lain kepada Menlu agar Israel bertanding di Singapura.
"PDIP mendukung sepenuhnya Piala Dunia U-20. Sebagai bentuk dukungan, saya nyatakan ke Mbak Menlu bahwa kami tidak jadi mengadakan HUT PDIP di GBK, kami pindahkan ke Kemayoran," ujar Hasto.
Namun, menurut Hasto, sikap penolakan PDI-P sudah diambil jauh sebelum Agustus 2022. Hasto mengungkapkan, hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) memperlihatkan bahwa 67 persen masyarakat Indonesia menolak Israel.
"Seberapa besar tingkat sensitivitas rakyat Indonesia terhadap kehadiran Israel. Mei 2022, ternyata 67 persen yang menolak," kata Hasto.
Pada akhirnya, PDIP mengungkapkan sikap menolak Israel ke publik melalui dua kadernya, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster.
(redaksi)