POJOKNEGERI.COM --Saat ini Pemerintah Kota Samarinda terus melakukan pembenahan terkait menuntaskan masalah banjir yang ada di Kota Samarinda.
Saat ini, normalisasi Sungai Karang Mumus (SKM) dilakukan di segmen Tarmidi yang sudah dimulai sejak Senin (2/10/2023) kemarin.
Camat Samarinda Kota, Anis Siswantini mengatakan bahwa pada segmen Tarmidi ini ada 34 bangunan yang terkena dampak dalam proses pembongkaran.
"Pembongkaran bangunan di wilayahnya, dari total 34 bangunan yang terkena dampak," kata Anis saat dihubungi via telepon pada Selasa (3/10/2023)sore.
Ia mengatakan bahwa ada beberapa tanah yang belum dibayar karena pembayarannya sesuai dengan legalitas kepemilikan masing-masing warga.
"Awalnya, terdapat empat bangunan yang masih dalam proses pembongkaran karena ada ketidakpuasan akibat kurangnya penjelasan," jelasnya
Namun, setelah menerima penjelasan yang lebih rinci, warga bersedia menerima dan menandatangani persetujuan untuk pembongkaran.
"Proses pembongkaran telah dimulai, dan sebagian besar warga telah pindah. Meskipun ada yang masih menunggu klarifikasi, satu bangunan sudah masuk dalam proses penyelesaian pembayaran,"ucapnya.
Anis mengatakan saat ini tidak ada masalah dalam proses pembongkaran, dan pihaknya terus mengawasi perkembangan hingga tuntas.
"Dana yang dibutuhkan untuk proyek ini telah tersedia tanpa masalah. Camat juga memantau agar wilayah tetap bersih, bukan hanya dari bangunan yang dibongkar, tetapi juga sampah yang bisa dibuang oleh warga,"tuturnya.
ia mengatakan bahwa saat ini proses normalisasi sudah dimulai untuk waktunya masih belum diinformasikan oleh Dinas PUPR mengenai rencana di masa depan, saat ini pihaknya masih menunggu realisasi program dari Pemerintah Kota setelah pembongkaran selesai.
"Kecamatan siap untuk terus mengawal proses ini, dan Camat, lurah tetap berkomunikasi dengan warga untuk memastikan kejelasan dan keamanan selama proses ini berlangsung. Sosialisasi juga telah dimulai untuk segmen wilayah selanjutnya," pungkasnya.
(Tim Redaksi)