Selain itu, kurang dari tiga persen rumah tangga Melayu di Singapura tinggal di rumah pribadi, dibandingkan dengan hampir 20 persen dari rumah tangga keseluruhan.
"Ketika orang-orang Melayu telah membuat kemajuan dalam pendidikan banyak yang lulus dan mendapatkan nilai yang lebih baik di PSLE (Primary School Leaving Examination), level O dan A, misalnya namun di banyak daerah masyarakat Melayu telah tertinggal di belakang," The Sunday Times melaporkan.
Sallim, yang memiliki pelatihan dan konsultan pengembangan, mendesak pemerintah untuk menghilangkan persepsi yang tercermin dari hasil survei jika percaya bahwa mereka tidak benar.
Sementara, Wakil Ketua Suara Musyawarah, Alwi Abdul Hafiz, mengatakan, kesetian masyarakat Melayu Singapura telah teruji dua dekade lalu ketika tetap mencintai Singapura daripada kepulauan Melayu (Malaysia).
(*)