POJOKNEGERI.COM - Sinyal-sinyal mengenai sosok bakal Calon Wakil Presiden atau Bacawapres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mulai terlihat.
Hal ini ditegaskan oleh masing-masing partai pengusung, yakni NasDem dan PDI Perjuangan.
Banyak pihak yang menganggap ini bukan hanya sekedar sinyal, namun ada indikasi kepastian mengenai sosok cawapres pendamping Anies dan Ganjar.
Untuk Bacawapres Anies, Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali akhir pekan lalu mengatakan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpeluang menduduki posisi tersebut.
"Makanya kita tidak pernah mau berbicara tentang AHY. Kalau ditanya AHY berpeluang, sangat besar," ujar Ahmad Ali, dikutip dari CNBC.
Meski demikian, ia tetap menyerahkan keputusan akhir ke Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu diyakini memiliki pertimbangan sendiri soal siapa sosok cawapres yang akan menemaninya bertarung di Pilpres 2024 mendatang.
Sebelumnya sejumlah nama beredar sebagai calon Cawapres Anies, seperti Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Uno, Yenny Wahid, Andika Perkasa, Ahmad Heryawan, Ahmad Syaikhu, Salim Segaf Al-Jufri dan Ridwan Kamil.
Sementara soal Bacawapres Ganjar, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa gubernur Jawa Tengah itu sudah melakukan pendekatan secara personal untuk membicarakan Cawapres 2024 kepada beberapa sosok yang namanya sudah tidak asing lagi.
Hasto menyebut Ganjar sudah melakukan PDKT secara personal ke Mahfud MD yang saat ini menjabat sebagai Menko Polhukam RI.
Mahfud MD merupakan salah satu kandidat cawapres yang dipertimbangkan PDIP dan termasuk satu dari 10 nama yang tengah dikaji.
"Pak Ganjar bertemu dengan Pak Mahfud MD dalam beberapa kesempatan," terang Hasto Kristiyanto.
Selain Mahfud, Ganjar juga sudah bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menparekraf Sandiaga Uno.
Tujuannya sama, yakni melakukan pendekatan personal dengan kandidat Cawapres.
Selanjutnya, pimpinan partai akan mengambil keputusan dengan mempertimbangkan berbagai aspek termasuk elektabilitas.
Diketahui, Erick Thohir diajukan oleh Partai Amanat Nasional (PAN) sementara Sandiaga Uno disodorkan Partai Persatuan Pembangunan.
(redaksi)