POJOKNEGERI.COM - Pembelaan diberikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin atas adanya desakan agar Ketua KPK Firli Bahuri dicopot jabatan.
Ngabalin mengatakan aspirasi apa pun sah dalam demokrasi. Namun, ia mencibir desakan Abraham Samad hingga Novel Baswedan Cs agar Firli dicopot.
"Yang jadi persoalan juga orang-orang ini ikut demonstrasi menggelar pamflet, spanduk, dan yang lebih gila lagi itu mendesak mundurnya ketua KPK," kata Ngabalin dikutip dari CNN Indonesia, Selasa 11 April 2023.
Ngabalin menyindir balik mantan pimpinan dan pegawai KPK yang menggelar demo kemarin. Ia menyebut Samad dan kawan-kawan tersebut mengidap postpower syndrome.
"Jangan Anda salah juga kalau ada yang menilai bahwa semacam terjadi postpower syndrome dalam diri mantan-mantan pimpinan penyidik dewas, bahkan penasihat ini," ujarnya.
Sebelumnya, sejumlah mantan petinggi KPK menggelar demonstrasi di depan Gedung Merah Putih. Beberapa di antaranya Abraham Samad, Saut Situmorang, Bambang Widjojanto hingga mantan penyidik KPK Novel Baswedan.
Dalam aksi itu, mereka mendesak pencopotan Firli Bahuri. Mereka menilai KPK mengalami kehancuran di bawah kepemimpinan Firli.
Para mantan petinggi KPK itu juga mengajukan laporan ke Dewas KPK. Mereka mengadukan Firli atas dugaan membocorkan dokumen hasil penyelidikan KPK di Kementerian ESDM.
"Kami mewakili 56 lebih perorangan dan organisasi menyampaikan dugaan. Intinya adalah potensi pelanggaran yang terjadi baik etik maupun etik dan pidana yang dilakukan oleh Firli Bahuri dalam hal ini sebagai ketua KPK," kata Saut Situmorang di Gedung KPK lama, Jakarta, Senin (10/4/2023).
(redaksi)