POJOKNEGERI.COM - Makin tingginya angka positif Covid-19 di Indonesia, ikut menimbulkan pertanyaan baru di masyarakat.
Hal itu berkaitan dengan adanya informasi bahwa sinar matahari yang dianggap efektif untuk mengatasi Covid-19.
Lantas, benarkah demikian? Berikut tim redaksi berikan penjelasan mengenai sinar matahari dan hubungannya dengan Covid-19.
Dilansir dari Halodoc, dr. Andromeda, M.Kes, AIFO-K, seorang dokter umum berikan penjelasan bahwa sinar matahari mengandung spektrum ultraviolet A atau UVA, UVB dan UVC.
Radiasi UVB yang ada di sinar matahari ini ternyata sangat bermanfaat untuk manusia.
"Karena dapat membantu perubahan vitamin D yang tidak aktif menjadi bentuk vitamin D yang aktif di bahwa kulit kita," jelasnya.
Diketahui, vitamin D adalah vitamin larut lemak yang dibutuhkan untuk berbagai proses metabolisme yang ada di dalam tubuh kita.
Vitamin D tidak hanya berperan dalam pembentukan tulang, tetapi juga dapat berperan sebagai anti inflamasi, meningkatkan sistem imun tubuh dan memiliki efek antioksidan.
"Nah, pada kasus Covid-19 ini, ternyata vitamin D berdasarkan penelitan mampu berperan sebagai imunomodulator. Selain itu vitamin D juga mampu menghambat sitokin-sitokin pro-inflamasi dan interleukin pada kasus Covid-19," ujarnya.
Sehingga, dijelaskan dr. Andromeda, dapat mencegah perburukan kondisi dari pasien. Selain itu, vitamin D juga mampu meningkatkan kadar glutation yang ada di dalam tubuh manusia. Kadar glutation itu berperan sebagai antioksidan, sehingga mampu menurunkan respon peradangan.
Pertanyaan selanjutnya adalah, kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk berjemur?
"Di Indonesia yang termasuk negara tropis, berjemur dapat kamu lakukan pada pagi hari, sejak matahari terbit sampai jam 9 pagi. Dan pada sore hari pada jam 3 sore selama kurang lebih 10 - 15 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu. Karena paparan sinar matahari pada jam ini sudah dapat meningkatkan konsentrasi vitamin D dalam tubuh kamu," katanya.
(redaksi)