POJOKNEGERI.COM - Bersatunya kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024 terus mengemuka.
Bersatunya dua kubu ini diprediksi dipersiapkan untuk menghadapi putaran kedua Pilpres 2024, melawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kubu Anies-Cak Imin akan mendukung Ganjar-Mahfud, dan begitu juga sebaliknya.
Namun, mungkinkah itu terjadi?
Mengingat, saat ini Anies-Cak Imin mendapatkan dukungan penuh dari Ijtama Ulama di Pilpres 2024.
Ijtama Ulama sendiri diketahui sejak Pilpres 2024 tidak pernah berada di kubu PDIP.
Hal ini tentu akan menjadi ganjalan tersendiri bagi kedua belah pihak jika Ijtama Ulama tak lagi satu suara dengan wacana tersebut.
Atas kondisi ini, Anies-Cak Imin, disarankan meminta pandangan dari para tokoh ulama, sebelum menentukan koalisi dengan pasangan Ganjar-Mahfud, jika Pilpres dua putaran.
Pengamat hukum dan politik Mujahid 212, Damai Hari Lubis, mengatakan, Anies memahami, salah satu basis terkuat konstituen pendukungnya adalah kelompok ulama yang melakukan Ijtima Ulama.
Mantan Kepala Divisi Hukum Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu menilai, Anies dengan ijtima ulama memiliki benang merah cukup kuat, dan implementasinya dibuktikan melalui rekomendasi memilih pasangan Amin, dilanjutkan pakta integritas antara pemberi rekomendasi dengan Anies selaku Capres yang menerima rekomendasi.
"Karena itu, terhadap isu santer bahwa bakal ada wujud koalisi di belakang kekuatan politik antara Capres 1 dan Capres 3, bila Pilpres 2024 dua putaran, idealnya Anies dan Muhaimin duduk bersama lebih dulu dengan para ulama," ucap Damai Hari Lubis.
Pasangan AMIN disarankan tidak terburu-buru memutuskan berkoalisi dengan Ganjar-Mahfud, jika Pilpres 2024 terjadi dua putaran.
Di sisi lain, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengakui telah berkomunikasi dengan kubu pasangan Anies-Muhaimin, terkait peluang membentuk poros baru di putaran kedua Pilpres 2024.
Hasto sendiri mangaku telah berkomunikasi dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Komunikasi itu, termasuk soal berbagai bentuk intimidasi menjelang Pilpres yang terjadi di lapangan, termasuk menyoroti banyaknya bantuan sosial yang kerap dipolitisasi untuk tujuan tertentu.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menampik anggapan jika calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dianggap tengah membangun kerja sama.
Ahmad Ali menekankan, keduanya tidak memiliki kesepakatan untuk sama-sama mengkritik capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam debat capres kedua yang berlangsung di Istora Senayan, Minggu (7/1/2024).
“Kalau perdebatan kemarin jadi parameternya, maka itu bukan sesuatu yang direncanakan itu memang datang dari kondisional saat itu. Kebetulan yang sedang dibahas (soal pertahanan) dan di situ ada Menteri Pertahanan,” tutur Ahmad Ali.
Baginya, tak ada yang spesial dalam hubungan Anies dan Ganjar saat ini.
Pasalnya, keduanya masih harus berkompetisi di putaran pertama Pilpres 2024.
Ia menyatakan, publik sebaiknya tak melihat sikap kritis keduanya pada Prabowo pada debat terakhir sebagai wujud kedekatan satu sama lain.
Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai, Anies Baswedan tengah melakukan pendekatan kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri agar didukung partai tersebut apabila melaju ke putaran kedua Pilpres 2024.
Menurut Umam, pendekatan Anies itu terlihat ketika ia dan pasangannya, Muhaimin Iskandar, memberi ucapan selamat ulang tahun ke-51 bagi PDI-P pada Rabu (10/1/2024) lalu.
"Anies sedang PDKT, atau melakukan pendekatan untuk mencuri hati Megawati dan PDIP, yang saat ini tengah berkonflik dengan Jokowi. Apalagi survei elektabilitas Ganjar-Mahfud mulai dibalap oleh Anies-Imin," ujar Khoirul Umam.
Menurut Umam, ada optimisme di kubu Anies-Muhaimin untuk melaju ke putaran kedua dan menahan agar pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak memenangkan pilpres dalam satu putaran.
Ia berpandangan, optimisme itu masuk akal karena postur dukungan partai politik pasangan tersebut lebih besar dari pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang diusung PDI-P.
Akan tetapi, Umam mengingatkan bahwa pendekatan Anies ke PDI-P tidak mudah karena ada benturan ideologis antara partai berlambang banteng tersebut dengan Partai Keadilan Sejahtera, salah satu partai pengusung Anies. (redaksi)