POJOKNEGERI.COM - Iran menghujani lebih dari 180 rudal balistik ke Israel hingga mengenai Iron Dome pada Rabu (2/10) dini hari.
Tindakan ini dilakukan Iran setelah pasukan Zionis membunuh bos Hizbullah Hassan Nasrallah dan bos Hamas Ismail Haniyeh.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan serangan mereka sebagai hak untuk melindungi diri dan tanggapan agresi brutal Israel ke Lebanon dan Palestina.
"Beri tahu [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu bahwa Iran bukanlah negara yang suka berperang, tetapi Iran berdiri teguh melawan ancaman apa pun," kata dia di X.
Pezeshkian juga mengatakan tindakan tersebut dilakukan untuk membela kepentingan dan warga negara Iran.
"Ini hanyalah sebagian kecil kekuatan kami. Jangan terlibat konflik dengan Iran," imbuh dia.
Sementara Korps Garda Revolusi Iran mengatakan, serangan rudal itu merupakan balasan atas pembunuhan para pemimpin militan oleh Israel dan agresi di Lebanon dan Gaza.
Beberapa rudal berhasil diintersepsi di langit Yerusalem, namun banyak di antaranya tampak terus melaju ke arah pesisir dan wilayah tengah Israel, disertai suara bom yang meledak di kejauhan.
"Tindakan kami akan dihentikan kecuali jika rezim Israel memutuskan untuk melakukan pembalasan lebih lanjut. Dalam skenario itu, respons kami akan lebih kuat dan lebih dahsyat," kata Abbas Araqchi Menteri Luar Negeri Iran dalam sebuah unggahan di X pada Rabu pagi.
Serangan yang dileakukan Iran ini lantas mendapat kecaman dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Ia berjanji Iran akan membayar mahal atas serangan ratusan rudal yang menargetkan negaranya.
"Iran melakukan kesalahan besar malam ini - dan mereka akan membayar harganya," ujar Netanyahu di awal pertemuan politik-keamanan Israel di Tel Aviv seperti dikutip Reuters.
(*)