POJOKNEGERI.COM - Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi tak tinggal diam saat penyidik mereka disorot Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, Megawati kesal karena Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto diperiksa KPK terkait kasus Harun Masiku.
Kekesalan Megawati bertambah saat mengetahui penyidik Rossa Purbo Bekti menyita ponsel dan buku catatan milik Hasto Kristiyanto.
Megawati pun menyebut PDIP menjadi target kasus-kasus hukum.
Diketahui, Rossa merupakan Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyidikan yang memburu buron sekaligus mantan kader PDIP Harun Masiku.
Baru-baru ini Megawati menantangnya menghadap dan menyebut pangkatnya cuma Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), belum jenderal.
“Kami pimpinan yang bertanggung jawab atas kerja-kerja para kasatgas sidik,” ucap Ketua KPK, Nawawi Pomolango.
Nawawi mengatakan, Rossa tidak bekerja memburu Harun Masiku atas kemauannya sendiri.
Ia bekerja bersama tim yang dibentuk di KPK.
Mereka memburu Harun Masiku berdasar pada Surat Perintah Penyidikan yang diterbitkan pimpinan KPK.
Karena itu, Nawawi memerintahkan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Irjen Rudy Setiawan dan Direktur Penyidikan KPK Brigjen Asep Guntur Rahayu agar meminta Rossa tetap memburu Harun.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyatakan pihaknya tidak menargetkan pihak-pihak tertentu yang menjadi afiliasi seorang tersangka.
Pernyataan itu Alex sampaikan saat diminta menanggapi pengakuan Megawati yang merasa menjadi target penyidik KPK setelah Sekretaris PDI-P Hasto Kristiyanto diperiksa penyidik dan handphone miliknya disita 10 Juni lalu.
“KPK dalam melakukan penanganan perkara korupsi tidak pernah, pimpinan ya, dari sisi kebijakan pimpinan tidak pernah menyinggung afiliasi politik para pihak yang kemudian menjadi tersangka atau sedang diperiksa,” tutur Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
Menurut Alex, pihaknya sudah berulang kali menjelaskan bahwa proses hukum yang berjalan tidak menyasar pihak tertentu berdasarkan warna politik.
Pimpinan lembaga antirasuah tidak pernah memeprtimbangkan aspek politik dalam menegakkan hukum terhadap tindak pidana korupsi.
Terkait hal itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kekesalannya atas pemeriksaan Hasto Kristiyanto oleh KPK.
Megawati bahkan menyebut kader PDIP terus menjadi target dalam kasus hukum.
Bahkan, Megawati mengaku ngamuk ke Menkumham Yasonna Laoly yang merupakan kader PDIP.
Diketahui, Sekjend PDIP Hasto Kristiyanto diperiksa KPK terkait kasus buronan Harun Masiku.
Kekesalan ini disampaikan Megawati dalam pidatonya di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024).
Megawati mengaku beberapa kali protes kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna Laoly.
"Saya suka ngamuk ke dia (Yasonna) lho, jadi menteri ngapain lho, lah anak buah kita maunya ditarget melulu," tegas Megawati Soekarnoputri.
Presiden kelima ini juga mengaku sudah bertanya kepada Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang belum lama ini diperiksa KPK.
Hasto diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus Harun Masiku, mantan kader PDI-P yang menjadi tersangka dugaan suap.
Menurutnya, Hasto menceritakan bahwa penyidik KPK yang melakukan penggeledahan adalah Rossa Purbo Bekti.
Megawati menantang Rossa untuk menghadapi dirinya. (*)